Yerusalem (ANTARA) - Israel berencana membangun tembok anti terowongan bawah tanah dekat perbatasan dengan Jalur Gaza dan Mesir, demikian sebut media setempat pada Minggu (17/12).
Tembok tersebut rencananya dibangun di Poros Philadelphia setelah berakhirnya perang yang sedang berlangsung saat ini di Gaza, sebut Radio Militer.
Menurut media siaran tersebut, delegasi Israel telah melakukan perjalanan ke Mesir untuk membicarakan pembangunan tembok tersebut.
“Rakyat Mesir memahami kebutuhan keamanan Israel dalam hal ini," kata radio itu, mengutip seorang pejabat keamanan Israel.
Belum ada komentar dari Mesir mengenai laporan Israel itu,
Poros Philadephia adalah jalur sempit yang berada di wilayah Jalur Gaza, membentang sejauh 14km di di sepanjang perbatasan antara daerah kantong itu dan Mesir.
“Israel takut akan keberadaan terowongan di wilayah Palestina di timur Rafah, yang dianggap sebagai perpanjangan dari Poros Philadelphia,” kata TV Israel i24News.
Menurut media itu, Mesir berulangkali mengatakan tidak ada terowongan bawah tanah di wilayah perbatasan dengan Jalur Gaza.
Israel meyakini bahwa terowongan bawah tanah menjadi kunci operasi Hamas di medan perang.
Israel telah melancarkan serangan udara dan darat di Jalur Gaza sebagai pembalasan atas serangan Hamas, yang menewaskan sedikitnya 18.800 warga Palestina, sebagian besar anak-anak dan wanita serta melukai 51.000 lainnya, menurut otoritas kesehatan di wilayah kantong tepi pantai tersebut.
Hampir 1.200 orang diyakini tewas dalam serangan Hamas, sementara lebih dari 130 sandera masih disandera.
Baca juga: Iran desak Mesir agar buka pintu perbatasan Rafah tanpa syarat
Baca juga: Mesir tegaskan tidak pernah tutup perbatasan Rafah sejak 7 Oktober
Baca juga: Dubes Palestina sebut Israel kendalikan arus barang dan orang di Gaza
Sumber: Anadolu
Israel akan bangun tembok antiterowongan bawah tanah di perbatasan
18 Desember 2023 11:44 WIB
Arsip foto - Tentara Lebanon mengamati buldoser milik Israel yang sedang digunakan untuk membangun pagar pertahanan dekat perbatasan Lebanon-Israel, Senin (23/1/2023). ANTARA/Xinhua/Ali Hashisho/am.
Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2023
Tags: