Bank Indonesia telah prediksi repatriasi keuntungan
26 Juli 2013 17:01 WIB
Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo. Bank Indonesia kini menempuh beberapa jurus untuk tetap menjamin stabilitas rupiah terhadap mata uang asing, di antaranya instrumen barter valuta asing, yang sangat diminati investor. Jumlah valuta asing yang bisa dimobilisasi lebih dari target 600 juta dolar Amerika Serikat. (ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma)
Jakarta (ANTARA News) - Bank Indonesia menyatakan, telah memprediksi repatriasi keuntungan atau pembagian deviden sejumlah perusahaan asing investor di Indonesia kepada pemegang saham di luar negeri. Artinya, terjadi pelarian modal keluar alias capital outflow.
"Pembayaran dividen atau pembayaran kewajiban ke luar negeri atau repatriasi keuntungan itu memang suatu kondisi yang sudah diperkirakan," ujar Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo, di Kompleks Perkantoran BI, Jakarta, Jumat.
Dia menuturkan, sebelumnya dalam beberapa waktu terakhir terjadi peningkatan investasi langsung asing alias foreign direct investment maupun portfolio investment di Tanah Air.
"Ketika banyak FDI masuk ke Indonesia, maka nanti akan ada periode pembayaran dividen atau repatriasi keuntungan ke luar negeri," ujar dia.
Menurut Agus, di tengah capital outflow tersebut, pihaknya berharap kondisi neraca modal dan finansial dapat terus membaik sehingga bisa mengimbangi sejumlah tekanan yang terjadi di dalam negeri.
"Jadi di sini kami inginkan neraca modal dan finansial yang terus berkembang akan bisa mengimbangi juga tekanan yang ada," tuturnya.
Dia katakan, ke depan FDI masih akan bertumbuh walaupun jumlahnya akan lebih kecil dari periode-periode sebelumnya dengan sumber dana yang masuk bisa dari FDI maupun dari portfolio.
Selain itu, dia mengatakan, portfolio investment Indonesia juga diperkirakan masih akan diminati para investor asing.
"Kami perkirakan akan (investor asing) mempunyai minat yang baik kepada Indonesia, karena kondisi-kondisi yang ada di Indonesia sudah bisa diperhitungkan mereka untuk hadir di Indonesia," ujar Martowardoyo.
"Pembayaran dividen atau pembayaran kewajiban ke luar negeri atau repatriasi keuntungan itu memang suatu kondisi yang sudah diperkirakan," ujar Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo, di Kompleks Perkantoran BI, Jakarta, Jumat.
Dia menuturkan, sebelumnya dalam beberapa waktu terakhir terjadi peningkatan investasi langsung asing alias foreign direct investment maupun portfolio investment di Tanah Air.
"Ketika banyak FDI masuk ke Indonesia, maka nanti akan ada periode pembayaran dividen atau repatriasi keuntungan ke luar negeri," ujar dia.
Menurut Agus, di tengah capital outflow tersebut, pihaknya berharap kondisi neraca modal dan finansial dapat terus membaik sehingga bisa mengimbangi sejumlah tekanan yang terjadi di dalam negeri.
"Jadi di sini kami inginkan neraca modal dan finansial yang terus berkembang akan bisa mengimbangi juga tekanan yang ada," tuturnya.
Dia katakan, ke depan FDI masih akan bertumbuh walaupun jumlahnya akan lebih kecil dari periode-periode sebelumnya dengan sumber dana yang masuk bisa dari FDI maupun dari portfolio.
Selain itu, dia mengatakan, portfolio investment Indonesia juga diperkirakan masih akan diminati para investor asing.
"Kami perkirakan akan (investor asing) mempunyai minat yang baik kepada Indonesia, karena kondisi-kondisi yang ada di Indonesia sudah bisa diperhitungkan mereka untuk hadir di Indonesia," ujar Martowardoyo.
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2013
Tags: