Kim Jong-un temui wakil presiden China
26 Juli 2013 14:22 WIB
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, mengunjungi Pertanian Jamur dalam foto tanpa tanggal yang dirilis Lembaga Berita Pusat Korea Utara (KCNA) di Pyongyang, Selasa (16/7). Korea Utara tetap menjalankan program rahasia nuklirnya di tengah tekanan internasional, termasuk pendukung utamanya, China. (REUTERS/KCNA)
Seoul (ANTARA News) - Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, mengadakan pembicaraan dengan Wakil Presiden China, Li Yuangchao, di sela-sela peringatan gencatan senjata Perang Korea, demikian Central News Agency (CNA) melaporkan pada Jumat.
Kim mengatakan kepada para delegasi China yang dipimpin Li, Kamis, Pyongyang akan selalu mengingat bantuan internasional yang tanpa kepentingan dari China selama perang berlangsung, tulis CNA.
Intervensi China di Perang Korea sangat menentukan dalam menghentikan dan memaksa mundur pasukan pimpinan Amerika Serikat. Sebelum bantuan Beijing datang, pasukan Korea Utara hampir dikalahkan.
Dalam peringatan atas 60 tahun berakhirnya perang --bernama Fatherland Liberation War-- yang diklaim dimenangkan Pyongyang itu, Korea Utara juga mengundang sejumlah delegasi luar negeri selain China.
Dalam laporan kantor berita China, Xinhua, Li mengatakan, peringatan tersebut kesempatan untuk mengenang putra-putri China dan Republik Demokratik Rakyat Korea yang telah mengorbankan jiwa untuk membela tanah air.
Selama pertemuan dengan Kim, Li juga mendorong penghapusan senjata nuklir di kawasan dan memulai kembali six-party talks, tulis Xinhua.
Six-party talks adalah proses negosiasi yang lama tertunda, bertujuan mempengaruhi Pyongyang menghentikan program persenjataan nuklir dengan imbalan bantuan internasional serta jaminan keamanan. Negosiasi tersebut diikuti Korea Utara, Korea Selatan, China, Jepang, Rusia, dan Amerika Serikat.
Membalas seruan Li, Kim mengatakan Korea Utara mendukung upaya China memulai kembali six-party talks dan akan berusaha menjaga perdamaian dan stabilitas di semenanjung Korea.
Kim mengatakan kepada para delegasi China yang dipimpin Li, Kamis, Pyongyang akan selalu mengingat bantuan internasional yang tanpa kepentingan dari China selama perang berlangsung, tulis CNA.
Intervensi China di Perang Korea sangat menentukan dalam menghentikan dan memaksa mundur pasukan pimpinan Amerika Serikat. Sebelum bantuan Beijing datang, pasukan Korea Utara hampir dikalahkan.
Dalam peringatan atas 60 tahun berakhirnya perang --bernama Fatherland Liberation War-- yang diklaim dimenangkan Pyongyang itu, Korea Utara juga mengundang sejumlah delegasi luar negeri selain China.
Dalam laporan kantor berita China, Xinhua, Li mengatakan, peringatan tersebut kesempatan untuk mengenang putra-putri China dan Republik Demokratik Rakyat Korea yang telah mengorbankan jiwa untuk membela tanah air.
Selama pertemuan dengan Kim, Li juga mendorong penghapusan senjata nuklir di kawasan dan memulai kembali six-party talks, tulis Xinhua.
Six-party talks adalah proses negosiasi yang lama tertunda, bertujuan mempengaruhi Pyongyang menghentikan program persenjataan nuklir dengan imbalan bantuan internasional serta jaminan keamanan. Negosiasi tersebut diikuti Korea Utara, Korea Selatan, China, Jepang, Rusia, dan Amerika Serikat.
Membalas seruan Li, Kim mengatakan Korea Utara mendukung upaya China memulai kembali six-party talks dan akan berusaha menjaga perdamaian dan stabilitas di semenanjung Korea.
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2013
Tags: