Jakarta (ANTARA News) - Pelatih tim BNI Indonesia All Star mengaku kaget timnya kalah telak 1-8 dari tamunya Chelsea pada pertandingan persahabatan di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta, Kamis malam.

Hasil yang diraih anak asuhnya, kata dia, di luar perkiraan meski sebelumnya diprediksi akan mengalami kekalahan dari tim berjuluk The Blues itu.

"Kalau kalah saya sudah yakin, tapi kalah dengan banyak gol terus terang saya kaget," kata Rahmad Darmawan usai pertandingan.

Menurut dia, kekalahan telak dalam sebuah pertandingan sepak bola adalah tidak baik. Bahkan kekalahan yang diraih oleh anak asuhnya di luar perkiraan.

"Saya membayangkan anak-anak mampu mengimbangi. Tapi kondisi di lapangan berbeda," katanya menambahkan.

Pria yang juga pelatih klub Arema Indonesia itu menegaskan meski kalah telak sebenarnya Ferdinand Sinaga dan kawan-kawan sempat merepotkan Chelsea terutama dalam lima belas menit pertama.

Dampaknya pelatih Chelsea Jose Mourinho harus berdiri dari tempat duduknya dan langsung memberikan instruksi pada Eden Hazard dan kawan-kawan. Hasilnya The Blues baru mampu menguasai jalannya pertandingan.

"Mereka langsung mengubah cara bermainnya. Padahal sebelumnya kami mampu mengimbanginya. Setelah full back sering naik di situlah kelemahan tim dan dimanfaatkan dengan baik oleh Chelsea," katanya menerangkan.

Meski mengalami kekalahan telak, Rahmad Darmawan tetap mengapresiasi perjuangan pemain-pemain muda seperti Andik Vermansyah dan Bayu Gatra yang dipersiapkan untuk SEA Games 2013 Myanmar.

Dengan hasil ini jajaran pelatih akan melakukan evaluasi. Khusus untuk U-23, Rahmad Darmawan akan kembali melakukan seleksi tahap ketiga termasuk melibatkan Syamsir Alam yang juga bermain pada pertandingan melawan Chelsea.
(B016/T007)