Ternate (ANTARA) - Penggebuk drum bank terkemuka Slank, Bimbim, melapor ke Balai Karantina Maluku Utara untuk membawa oleh-oleh bibit kelapa dari Maluku Utara ke Jakarta.

Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas II Ternate, Tasrif, saat dihubungi dari Ternate, Sabtu, mengatakan, Bimbim yang membawa bibit kelapa Maluku Utara sebagai oleh-oleh, secara sadar telah melapor kepada Balai Karantina. Hal itu diharapkan dapat menjadi contoh baik untuk diteladani masyarakat.

Di samping itu, menurut keterangan Balai Karantina Maluku Utara, sebanyak empat bibit kelapa yang akan terbang menuju Jakarta telah disertifikasi terlebih dahulu.

“Jangan lupa lapor karantina seperti Bimbim Slank apabila ingin melalu-lintaskan komoditas hewan, ikan dan tumbuhan,” demikian pernyataan dari Balai Karantina Maluku Utara.


Potensi kelapa di Malut

Sebelumnya, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melalui Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal (Dirjen) Perbendaharaan menyatakan industri pengolahan kelapa memang menjadi sektor ekonomi unggul di Maluku Utara (Malut).

Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Malut Adnan Wimbyarto mengatakan pengolahan kelapa sangat bermanfaat. Mulai dari kopra, tempurung, serabut hingga air kelapa, kata dia, memiliki nilai ekonomis dalam membuka peluang investasi.

Menurut dia, komoditas kelapa merupakan penyumbang terbesar dalam Produk Domestik Bruto (PDB) khususnya di sektor pertanian Malut.

Adnan mengatakan pihaknya ingin agar komoditi kelapa bisa diolah dan dikembangkan para petani secara baik dan berkelanjutan.

Oleh karena itu, Kanwil Ditjen Perbendaharaan Malut mendorong program untuk mendukung petani agar sejahtera melalui pelatihan dan pembinaan bagi petani agar bisa mengembangkan komoditas bernilai itu.