Padang (ANTARA News) - Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Divisi Regional Sumatera Barat belum menerima daging sapi impor yang rencananya disalurkan kepada konsumen atau pengecer di daerah ini.

"Hingga saat ini kami belum menerima daging sapi impor dari pusat," kata Kepala Divisi Regional Bulog Sumbar, Abdullah Jawas, di Padang, Jumat.

Menurut dia, Bulog Sumbar belum mengetahui akan mendapatkan jatah atau tidak dalam pendistribusian daging sapi impor kepada konsumen atau pengecer.

"Kalau diserahkan kami siap untuk menyalurkan daging sapi impor tersebut," ujar dia.

Daerah yang dipastikan menerima daging sapi impor adalah DKI Jakarta.

Namun meski belum menerima instruksi, kata Jawas, Bulog Divre Sumbar telah menyiapkan diri untuk menjadi penyalur baik secara sendirian atau bekerjasama dengan distributor, katanya.

Menurut dia, Bulog setempat tidak latah mau ikut-ikutan menjadi penyalur daging sapi impor karena perlu dukungan sarana yang memadai, seperti gudang pendingin (cold storage) yang perlu kemitraan dengan perusahaan distributor berpengalaman.

"Kami perlu berkoordinasi dengan peternak di Sumbar dalam mendistribusikan daging sapi impor di provinsi itu," kata dia.

Ia menambahkan, berdasarkan pantauan di pasar tradisional daerah ini, harga daging sapi yang dijual pedagang belum mengalami kenaikan.

"Harga jual daging sapi di pasar tradisional masih relatif normal atau tidak ada lonjakan," ujar dia lagi.

Secara terpisah, Wakil Wali Kota Padang Mahyeldi Ansyarullah menyatakan, daging sapi impor tidak masuk ke sejumlah pasar yang ada di Kota Padang.

"Beberapa kali dilakukan pemantauan dan pemeriksaan di sejumlah pasar tradisional di sini ternyata tidak ditemukan pedagang yang menjual daging sapi impor," kata dia.

Dia menambahkan, pemerintah masih mengusahakan peternak lokal dapat melakukan pemotongan sapi yang akan dijual kepada para pedagang.

"Ketersediaan sapi di Kota Padang masih mencukupi, dan pemerintah tetap mengupayakan melakukan penggemukan sapi potong lokal," ujar dia pula.
(KR-ZON/B014)