Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta agar kondisi ekonomi Indonesia yang beberapa tahun terakhir ini baik dipertahankan melalui sejumlah langkah antara lain menjaga pertumbuhan dalam kondisi ekonomi global yang belum membaik.

"Dari semuanya itu, Presiden sampaikan lima hal penting yang menjadi keputusan rapat dan harus dijalankan seluruh kementerian dan lembaga," kata Menko Perekonomian Hatta Rajasa di Kantor Presiden, Kamis.

Terkait menjaga pertumbuhan ekonomi, Presiden, kata Hatta menegaskan memperlancar investasi dan konsumsi dan tentu APBN.

"Investasi jangan sampai ada hambatan. Kementerian Keuangan mempersiapkan policy untuk tingkatkan iklim investasi. Jangan ada hambatan terutama dalam perizinan harus dibikin lancar. Menjaga konsumsi, kuncinya inflasi, karena inilah yang menyumbang inflasi cukup tinggi," kata Hatta.

Arahan Presiden sebagai upaya menjaga ekonomi nasional berikutnya adalah meminta semua pihak agar mengontrol inflasi.

"Menjaga harga bahan pangan pokok yang sangat berikan pengaruh besar pada masyarakat yang miskin dan setengah miskin," papar Menko Perekonomian.

Presiden juga meminta agar para menteri memastikan industri tidak menemui hambatan dan menjaga agar tenaga kerja tetap terserap dengan baik.

"Yang paling penting, kita terus harus meningkatkan lapangan kerja. Tidak boleh kehilangan momentum untuk tingkatkan lapangan kerja," katanya.

Ia menambahkan, "PHK harus dicegah dengan memperbaiki hubungan tenaga kerja. Infrastruktur harus kita jaga betul."

Hatta memaparkan, Kepala Negara juga menekankan pentingnya jaring pengaman sosial.

"Program perlindungan sosial kita mencapai lebih Rp20 triliun pada 2013 harus tepat sasaran dan tepat waktu sehingga memberikan dampak menjaga masyarakat kita yang miskin agar tidak kehilangan daya beli," kata Hatta.

Dalam sidang kabinet paripurna yang dihadiri oleh Wakil Presiden Boediono, para menteri Kabinet Indonesia Bersatu dan juga anggota Dewan Pertimbangan Presiden dan pejabat lainnya itu, Presiden Yudhoyono juga mengatakan pentingnya ada satu sesi khusus untuk mengevaluasi kebijakan di sektor pertanian.

"Ada satu sesi khusus mengevaluasi kebijakan di sektor pertanian kita. Termasuk berkaitan dengan tata niaga. Betul-betul menginginkan agar swasembada itu berjalan sebagiamana yang ditargetkan. Kalau ada gangguan agar dievaluasi, dicarikan solusi tepat dalam situasi tertentu dengan impor," katanya.

Ia menambahkan, "impor sekarang ini itu hanya bersifat menutup kekurangan akibat dari iklim cuaca yang mengakibatkan panen mundur. Fundamentalnya harus tingkatkan ketersediaan dalam negeri sendiri. Agar betul-betul evaluasi secara baik dan akan kita lakukan dalam beberapa saat ke depan, evaluasi dan melibatkan seluruh stakeholder."

(P008/B012)