Jasa Marga akan rekayasa lalu lintas cegah macet
25 Juli 2013 19:06 WIB
Jalan Tol Amblas Petugas melakukan perbaikan jalan Tol Jakarta-Cikampek pada jalur arah Cikampek menuju Jakarta yang amblas di Kilometer 47 di wilayah Karawang, Jawa Barat, Rabu (24/7/13). Perbaikan jalan tol yang sudah berlangsung selama lebih dari sebulan itu seringkali mengakibatkan arus lalu lintas tersendat dan macet. (ANTARA FOTO/M.Ali Khumaini)
Jakarta (ANTARA News) - PT Jasa Marga bersama jajaran kepolisian akan merekayasa lalu lintas di sejumlah titik jalan tol milik BUMN Tol itu untuk memperlancar arus mudik dan balik Lebaran 2013.
Rekayasa lalu lintas dilakukan menyusul perkiraan adanya lonjakan pengguna lalu lintas dari Jakarta, Bogor, Bekasi, dan Tangerang menuju Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
"Pengaturan lalu lintas tahun lalu di ujung Cikampek kurang baik karena itu, tahun ini sejumlah rekayasa lalu lintas tetap akan dilakukan dan diharapkan lebih baik karena Korlantas Polri tahun ini ikut bergabung. Beda dengan tahun lalu yang hanya Polda Jabar," kata Dirut PT Jasa Marga Tbk Adityawarman didampingi Direktur Operasi Hasanudin kepada pers di Jakarta, Kamis.
Menurut Adityawarman sejumlah titik yang akan dilakukan rekayasa adalah di Simpang Susun Cikunir dan menjelang Gerbang Tol (GT) Cikopo/Cikampek.
"Saat terjadi kepadatan pada arus mudik di GT Cikampek, maka di gerbang tol tersebut hanya difungsikan sebagai gerbang keluar saja. Kendaraan dari arah Cikampek menuju Jakarta yang akan masuk tol diarahkan melalui Kota Bukit Indah dan masuk melalui Gerbang Tol Kalihurip Selatan atau melalui GT Sadang," katanya.
Dikatakannya, bila terjadi kemacetan di ujung Tol Cikampek arah Pantura, yang diperkirakan imbasnya akan mencapai jalan tol Jakarta-Cikampek, maka Jasa Marga dan Kepolisian akan melakukan pengaturan pengalihan arus lalu lintas mulai dari Simpang Susun Dawuan.
Bila kepadatan kendaraan sudah mencapai Simpang Susun Dawuan, pengguna jalan tol yang hendak menuju arah Pantura diarahkan untuk belok ke arah Tol Cipularang dan keluar di Gerbang Tol Sadang. Untuk selanjutnya melalui Subang, Cikamurang, Kadipaten dan Cirebon.
"Dan apabila jalur Pantura macet total, Kepolisian akan mengatur kendaraan yang akan menuju Jawa Tengah atau Jawa Timur untuk melalui Lintas Selatan yakni masuk Cipularang, keluar di Gerbang Tol Cileunyi, Sumedang, Kadipaten dan Cirebon, bisa juga melalui Nagrek, Malangbong, Tasikmalaya, dan seterusnya," katanya.
Untuk mengantisipasi hal ini, tambah Adityawarman, Jasa Marga sudah menyiapkan petugas di titik-titik rawan kemacetan dan rambu-rambu di tempat-tempat strategis untuk memudahkan pengguna jalan tol mencari alternatif yang sesuai dengan tujuannya.
"Dengan demikian ada tiga jalur alternatif untuk menuju Cirebon, yaitu keluar Gerbang Tol Cikampek kemudian lewat Indramayu, keluar Gerbang Tol Sadang kemudian lewat Kadipaten dan keluar di Gerbang Tol Cileunyi kemudian lewat Sumedang. Pemudik bisa memilih jalur yang lebih lancar ketika jalur lainnya padat," katanya.
Adityawarman juga memastikan, saat arus mudik dan balik terjadi, maka sejumlah perbaikan jalan berlubang di sepanjang Jalan Tol Jakarta-Cikampek dipastikan sudah selesai sehingga pemudik bisa lebih nyaman.
"Jalan berlubang itu karena truk bermuatan lebih. Pastinya, kami sampaikan jalan tol kami, kondisinya jauh lebih baik dari Pantura," katanya.
10 persen
Direktur Operasi Jasa Marga Hasanudin mengatakan, secara umum, pihaknya memperkirakan arus pemudik pada lebaran tahun ini akan lebih merata karena adanya cuti lebaran dan awal liburan lebih panjang dan perkiraan kenaikan pengguna lalu lintas di tol sekitar 10 persen dibanding tahun lalu yakni dari 2,1 juta menjadi 2,3 juta pengguna lalu lintas.
"Hitungan kami, sekitar 10 persen kenaikan selama H-7 hingga H+7 dan dengan masa puncak mudik pada H-5 (Sabtu, 5/8) dan H-4 (Minggu, 4/7)," katanya.
Ia juga memperkirakan, transaksi di sejumlah GT, terutama di enam titik GT akan mengalami kenaikan hingga 300 persen dibanding hari biasa.
Ia memperkirakan kenaikan terbesar akan terjadi di Gerbang Tol Ciperna Utama di Jalan Tol Palimanan-Kanci (Cirebon) sebesar 344 persen. "Bila pada hari biasa kendaraan yang melakukan transaksi di gerbang tol ini sekitar 11.000 kendaraan, pada saat puncak arus mudik diperkirakan akan naik menjadi 49.000 kendaraan," katanya.
Sedang kenaikan terbesar kedua akan terjadi di Gerbang Tol Sadang di Jalan Tol Cipularang. Kenaikan lalu lintas transaksi di gerbang tol ini diprediksi akan naik lebih dari 200 persen dari sekitar 6.800 kendaraan pada saat hari biasa akan menjadi sekitar 22.000 kendaraan pada saat puncak arus mudik.
Sedang di Gerbang Tol (GT) Cikampek akan terjadi kenaikan 119 persen dari 14.000 menjadi 32.000. Sedang gerbang tol lain yang mengalami kenaikan signifikan adalah adalah GT Cileunyi (83 persen), Cikarang Utama (76 persen), Ciawi (19 persen ) dan Karang Tengah (9 persen).
Jika dibandingkan dengan saat kondisi puncak arus Lebaran 2012, diperkirakan akan terjadi penurunandi Gerbang Tol Cikampek (exit) sekitar 7,8 persen karena libur bersama sebelum Hari Idul Fitri tahun ini lebih panjang dibanding tahun lalu, sehingga distribusi arus mudik jadi lebih merata.
Namun, tambahnya, meskipun ada kenaikan di tujuh gerbang utama yang banyak melayani arus mudik, arus lalu lintas komuter yang biasa melintas di Jalan Tol Dalam Kota dan JORR mengalami penurunan yang cukup signifikan.
Sekretaris Perusahaan David Wijayatno menambahkan, meski ada peningkatan lalu lintas pada arus mudik/balik pada Lebaran 2013 itu, penambahan pendapatan perusahaan relatif kecil yakni sekitar tiga persen saja dari total pendapatan harian BUMN tol ini sekitar Rp15-16 miliar.
"Kan itu hanya terjadi di beberapa ruas tertentu seperti Jakarta-Cikampek selama sekitar dua minggu saja yakni dari pendapatan harian Rp2-3 miliar menjadi Rp4-5 miliar. Sementara itu, ada penurunan signifikan di beberapa ruas lainnya sekitar 15 persen seperti di tol dalam kota dan JORR," demikian David.
***3***
(E008)
Rekayasa lalu lintas dilakukan menyusul perkiraan adanya lonjakan pengguna lalu lintas dari Jakarta, Bogor, Bekasi, dan Tangerang menuju Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
"Pengaturan lalu lintas tahun lalu di ujung Cikampek kurang baik karena itu, tahun ini sejumlah rekayasa lalu lintas tetap akan dilakukan dan diharapkan lebih baik karena Korlantas Polri tahun ini ikut bergabung. Beda dengan tahun lalu yang hanya Polda Jabar," kata Dirut PT Jasa Marga Tbk Adityawarman didampingi Direktur Operasi Hasanudin kepada pers di Jakarta, Kamis.
Menurut Adityawarman sejumlah titik yang akan dilakukan rekayasa adalah di Simpang Susun Cikunir dan menjelang Gerbang Tol (GT) Cikopo/Cikampek.
"Saat terjadi kepadatan pada arus mudik di GT Cikampek, maka di gerbang tol tersebut hanya difungsikan sebagai gerbang keluar saja. Kendaraan dari arah Cikampek menuju Jakarta yang akan masuk tol diarahkan melalui Kota Bukit Indah dan masuk melalui Gerbang Tol Kalihurip Selatan atau melalui GT Sadang," katanya.
Dikatakannya, bila terjadi kemacetan di ujung Tol Cikampek arah Pantura, yang diperkirakan imbasnya akan mencapai jalan tol Jakarta-Cikampek, maka Jasa Marga dan Kepolisian akan melakukan pengaturan pengalihan arus lalu lintas mulai dari Simpang Susun Dawuan.
Bila kepadatan kendaraan sudah mencapai Simpang Susun Dawuan, pengguna jalan tol yang hendak menuju arah Pantura diarahkan untuk belok ke arah Tol Cipularang dan keluar di Gerbang Tol Sadang. Untuk selanjutnya melalui Subang, Cikamurang, Kadipaten dan Cirebon.
"Dan apabila jalur Pantura macet total, Kepolisian akan mengatur kendaraan yang akan menuju Jawa Tengah atau Jawa Timur untuk melalui Lintas Selatan yakni masuk Cipularang, keluar di Gerbang Tol Cileunyi, Sumedang, Kadipaten dan Cirebon, bisa juga melalui Nagrek, Malangbong, Tasikmalaya, dan seterusnya," katanya.
Untuk mengantisipasi hal ini, tambah Adityawarman, Jasa Marga sudah menyiapkan petugas di titik-titik rawan kemacetan dan rambu-rambu di tempat-tempat strategis untuk memudahkan pengguna jalan tol mencari alternatif yang sesuai dengan tujuannya.
"Dengan demikian ada tiga jalur alternatif untuk menuju Cirebon, yaitu keluar Gerbang Tol Cikampek kemudian lewat Indramayu, keluar Gerbang Tol Sadang kemudian lewat Kadipaten dan keluar di Gerbang Tol Cileunyi kemudian lewat Sumedang. Pemudik bisa memilih jalur yang lebih lancar ketika jalur lainnya padat," katanya.
Adityawarman juga memastikan, saat arus mudik dan balik terjadi, maka sejumlah perbaikan jalan berlubang di sepanjang Jalan Tol Jakarta-Cikampek dipastikan sudah selesai sehingga pemudik bisa lebih nyaman.
"Jalan berlubang itu karena truk bermuatan lebih. Pastinya, kami sampaikan jalan tol kami, kondisinya jauh lebih baik dari Pantura," katanya.
10 persen
Direktur Operasi Jasa Marga Hasanudin mengatakan, secara umum, pihaknya memperkirakan arus pemudik pada lebaran tahun ini akan lebih merata karena adanya cuti lebaran dan awal liburan lebih panjang dan perkiraan kenaikan pengguna lalu lintas di tol sekitar 10 persen dibanding tahun lalu yakni dari 2,1 juta menjadi 2,3 juta pengguna lalu lintas.
"Hitungan kami, sekitar 10 persen kenaikan selama H-7 hingga H+7 dan dengan masa puncak mudik pada H-5 (Sabtu, 5/8) dan H-4 (Minggu, 4/7)," katanya.
Ia juga memperkirakan, transaksi di sejumlah GT, terutama di enam titik GT akan mengalami kenaikan hingga 300 persen dibanding hari biasa.
Ia memperkirakan kenaikan terbesar akan terjadi di Gerbang Tol Ciperna Utama di Jalan Tol Palimanan-Kanci (Cirebon) sebesar 344 persen. "Bila pada hari biasa kendaraan yang melakukan transaksi di gerbang tol ini sekitar 11.000 kendaraan, pada saat puncak arus mudik diperkirakan akan naik menjadi 49.000 kendaraan," katanya.
Sedang kenaikan terbesar kedua akan terjadi di Gerbang Tol Sadang di Jalan Tol Cipularang. Kenaikan lalu lintas transaksi di gerbang tol ini diprediksi akan naik lebih dari 200 persen dari sekitar 6.800 kendaraan pada saat hari biasa akan menjadi sekitar 22.000 kendaraan pada saat puncak arus mudik.
Sedang di Gerbang Tol (GT) Cikampek akan terjadi kenaikan 119 persen dari 14.000 menjadi 32.000. Sedang gerbang tol lain yang mengalami kenaikan signifikan adalah adalah GT Cileunyi (83 persen), Cikarang Utama (76 persen), Ciawi (19 persen ) dan Karang Tengah (9 persen).
Jika dibandingkan dengan saat kondisi puncak arus Lebaran 2012, diperkirakan akan terjadi penurunandi Gerbang Tol Cikampek (exit) sekitar 7,8 persen karena libur bersama sebelum Hari Idul Fitri tahun ini lebih panjang dibanding tahun lalu, sehingga distribusi arus mudik jadi lebih merata.
Namun, tambahnya, meskipun ada kenaikan di tujuh gerbang utama yang banyak melayani arus mudik, arus lalu lintas komuter yang biasa melintas di Jalan Tol Dalam Kota dan JORR mengalami penurunan yang cukup signifikan.
Sekretaris Perusahaan David Wijayatno menambahkan, meski ada peningkatan lalu lintas pada arus mudik/balik pada Lebaran 2013 itu, penambahan pendapatan perusahaan relatif kecil yakni sekitar tiga persen saja dari total pendapatan harian BUMN tol ini sekitar Rp15-16 miliar.
"Kan itu hanya terjadi di beberapa ruas tertentu seperti Jakarta-Cikampek selama sekitar dua minggu saja yakni dari pendapatan harian Rp2-3 miliar menjadi Rp4-5 miliar. Sementara itu, ada penurunan signifikan di beberapa ruas lainnya sekitar 15 persen seperti di tol dalam kota dan JORR," demikian David.
***3***
(E008)
Pewarta: Edy Sujatmiko
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013
Tags: