Jakarta (ANTARA News) - Delapan orang anggota kepolisian terluka dalam insiden "penyerangan" Brimob Polda Jawa Tengah ke kantor Direktorat Sabhara Polda Jawa Tengah pada Rabu malam (24/7).

"Delapan orang terluka, empat dari Brimob dan empat orang dari Sabhara," kata Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Pol Ronny F. Sompie di Jakarta, Kamis.

Dia merinci para korban dari pihak Sabhara yakni Bripda Irham (21) dengan luka sobek 3 cm di kaki kiri, Bripda Aditya (19) dengan luka 2 cm di kaki kanan, Bripda Anugrah Dwi (20) dengan luka sobek sepanjang 10 cm pada tangan kanan dan Bripda Fajar Gunanto (20) dengan luka memar pada wajah akibat pukulan benda tumpul.

Sementara para korban dari Satbrimobda yakni Bripda L. Lukita dengan memar pada paha kanan, Bripda Setia Aji dengan luka kaki kiri, Bripda M. Nur Solihin dengan memar pada bahu kanan dan Bripda Pundi Lingga Pratama dengan luka lecet pada kaki kanan.

Ronny menjelaskan kejadian tersebut berawal dari pengiriman "BlackBerry Messenger" (BBM) yang mengakibatkan kesalahpahaman. Sehingga Rabu (24/7) sekitar pukul 22.30 WIB sebanyak 30 anggota Satbrimobpolda Jateng menyambangi kantor Direktorat Sabhara Polda Jateng yang beralamat di Jalan Hadi Subeno, Mijen, Semarang.

Mereka menanyakan perihal isi BBM yang diduga bernada menghina salah satu anggota Satbrimobpolda Jateng. Pesan BBM tersebut dikirim oleh salah satu anggota Sabhara yakni Bripda Fahri.

Sementara penerima pesan BBM, menurut Ronny, belum diketahui.

Saat itu, adu mulut pun terjadi dan berlanjut dengan aksi perkelahian fisik, sehingga mengakibatkan delapan orang luka-luka.

Ronny membantah adanya senjata tajam yang digunakan dalam pertikaian ini. "Tidak ada penggunaan senjata tajam, mereka datang menggunakan kendaraan, terjadi pemukulan, ada beberapa kaca yang pecah," ucapnya.

Menurut Ronny, insiden ini merupakan masalah individu sesama anggota kepolisian dan tidak terkait dengan Satbrimob maupun Direktorat Sabhara sebagai sesama satuan di instansi Polri. "Ini masalah pribadi, masalah kenakalan, guyonan yang sepertinya ditanggapi serius," tuturnya.

Dia menambahkan Kapolda Jateng langsung turun menyelesaikan insiden tersebut.

Hingga saat ini Divisi Profesi dan Pengamanan (Div Propam) Polda Jateng masih memeriksa 30 anggota Satbrimob tersebut, dan beberapa anggota Sabhara yang terlibat pertikaian dengan status sebagai saksi dan terperiksa untuk kasus pelanggaran disiplin.