Artikel
Menghidupkan Papua melalui energi dan gastrodiplomasi
Oleh Afut Syafril Nursyirwan
15 Desember 2023 13:59 WIB
Chef Charles Toto mengumpulkan bahan makanan asli dari hutan Papua untuk diolah secara langsung. Chef Charles Toto memiliki misi mengumpulkan resep original Papua untuk dibukukan menjadi warisan budaya. ANTARA/Afut Syafril.
Jayapura (ANTARA) - Bentangan paling timur Indonesia, Papua,-- wilayah yang sebelumnya jauh dari jangkauan listrik--kini mengalami transformasi signifikan berkat upaya besar dari PT Perusahaan Listrik Nasional (PLN). Elektrifikasi yang dilakukan perusahaan setrum negara ini telah membawa terang ke berbagai daerah di Jayapura. Cahaya yang membawa harapan baru bagi masyarakat di pedalaman Papua.
Adanya aliran listrik yang menyusuri pelosok hutan dan desa terpencil, terbuka peluang baru bagi pengembangan wilayah ini. Tidak hanya memberikan akses terhadap listrik, tetapi juga menciptakan landasan untuk pertumbuhan ekonomi dan kehidupan sosial yang lebih baik.
Salah satu poin penting dari perubahan ini adalah peran penting Chef Charles Toto, pegiat gastrodiplomasi yang menjadi pionir dalam memperkenalkan dan memopulerkan masakan asli dari hutan Papua. Ia begitu giat menggelar berbagai acara kuliner di tengah hutan, memperkenalkan berbagai bahan makanan khas Papua kepada dunia.
Dampak positif dari hadirnya listrik ke wilayah-wilayah terpencil ini tak hanya terbatas pada penyediaan aliran listrik itu sendiri. Listrik ini juga membuka peluang baru bagi Chef Charles Toto dan komunitasnya dalam mengumpulkan bahan makanan asli Papua. Kekayaan alam Papua yang kini semakin terjangkau oleh listrik memungkinkan Chef Charles untuk merancang pembukuan bahan makanan secara lebih efisien, memperkuat daya tarik wisata kuliner Papua.
Tidak hanya itu, keberadaan listrik juga memfasilitasi pembuatan mesin pengering sederhana. Mesin ini membantu dalam proses pengeringan rempah-rempah dari hutan Papua, memungkinkan penyimpanan dan distribusi yang lebih baik, serta mendukung industri makanan lokal.
Kehadiran PLN di Jayapura bukan sekadar pemasangan infrastruktur listrik. Ini adalah tonggak bersejarah yang membuka jalan bagi perubahan positif secara menyeluruh dalam berbagai sektor, mulai dari ekonomi lokal hingga kegiatan yang mengangkat kekayaan kuliner dan budaya asli Papua.
“Saya ingin membuat hutan seperti pasar alam bagi masyarakat Papua, yang semua kebutuhan tersedia secara gratis. Selain itu, masyarakat luas perlu tahu kekayaan alam kuliner Papua secara original,” kata Chef Chato sapaan akrabnya.
Dengan kemitraan antara PLN, inovasi teknologi, dan semangat pelestarian budaya oleh Chef Charles Toto, Papua tidak hanya menjadi lebih terang, tetapi juga semakin kaya akan potensi kuliner dan kekayaan alamnya. Ini merupakan contoh nyata bagaimana aliran listrik tidak hanya menyala di kota-kota besar, tetapi juga membawa sinar harapan bagi wilayah-wilayah yang sebelumnya terisolasi. Chef Chato dan rekannya Billy bahkan mampu membuka kedai kecil untuk wisatawan yang ingin singgah mengarungi hutan mencari makanan original.
Ia mampu menghidupi masyarakat lokal dengan komunitas yang ia bentuk yaitu “Jungle Chef”. Sementara itu, terkait jaringan listrik sebagai fondasi ekonomi kreatif pecinta kuliner Papua, masih terdapat masyarakat yang tinggal di perdesaan maupun perkotaan yang sudah terdapat jaringan listrik PLN di depan rumahnya, namun belum bisa menyambung listrik sebagai pelanggan PLN.
“Terdapat 0,26 persen rumah tangga yang belum berlistrik yang sebagian besar tersebar di wilayah terpencil," kata Koordinator Perencanaan Transmisi Tenaga Listrik Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Muhadi. Realisasi rasio elektrifikasi program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) secara nasional baru mencapai 99,74 persen pada triwulan III 2023.
Salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan rasio elektrifikasi dan membantu masyarakat memperoleh akses listrik adalah melalui program BPBL di Provinsi Papua Barat Daya. Target di 2023 ini, kata dia, menyasar 125.000 rumah tangga dengan program BPBL, kemudian 1.500 itu akan tersebar di wilayah Papua Barat Daya dan Papua Barat.
Sasaran calon penerima program BPBL pada 2023 di Papua Barat dan Papua Barat Daya terdiri dari Kabupaten Maybrat berjumlah empat rumah tangga, Raja Ampat sebanyak 23 rumah tangga, Kabupaten Sorong terdiri dari 135 rumah tangga, Sorong Selatan sebanyak 756 rumah tangga, Kota Sorong sebanyak 169 rumah tangga.
Kemudian, program tambah daya juga merupakan salah satu cara untuk membuka tabir terpinggirkan di kawasan Papua. PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat menyebutkan 2.917 pelanggan telah menikmati diskon tambah daya.
PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat menyebut program tambah daya yang diberikan kepada masyarakat prosesnya relatif mudah.
Dengan semakin tersebarnya jaringan listrik di Papua, akan kian mudah mengembangkan ekonomi kreatif di Papua.
Kembali dengan program kuliner original Papua, Chef Chato melakukan riset di penjuru Papua untuk membukukan resep original Papua.
Membukukan resep original
Papua, dengan kekayaan alamnya yang melimpah, tidak hanya menyimpan keindahan alam yang memukau, tetapi juga menyimpan rahasia kuliner yang terikat erat dengan sejarah dan budaya suku-suku asli.
Namun, untuk mewariskan kearifan kuliner ini, perlunya langkah konkret dalam membukukan resep-resep turun temurun yang menggunakan bahan alami khas Papua.
Pentingnya memperoleh dan mendokumentasikan cara memasak dari suku-suku Papua secara turun temurun adalah bagian dari upaya pelestarian budaya yang tak ternilai. Bukan sekadar mencatat resep, tetapi juga menggali cerita di balik setiap hidangan, menjelaskan bagaimana bahan-bahan alami lokal digunakan dalam setiap sajian, serta bagaimana proses memasak ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan dan tradisi suku-suku tersebut.
Melalui proses ini, kekayaan kuliner asli Papua bisa diabadikan dalam bentuk buku atau media dokumentasi lainnya. Buku resep khas Papua ini tidak hanya menjadi panduan bagi generasi mendatang untuk mempelajari masakan tradisional, tetapi juga menjadi jendela yang terbuka bagi masyarakat nasional dan global untuk memahami lebih dalam tentang budaya, sejarah, dan kekayaan alam Papua.
Pentingnya memperkenalkan kekayaan kuliner ini juga menjadi bagian dari upaya melestarikan keanekaragaman budaya. Dengan mengenalkan dan mempopulerkan hidangan-hidangan tradisional Papua, kita juga turut menjaga identitas suku-suku asli Papua. Hal ini akan memberi pengakuan yang lebih luas atas warisan kuliner yang telah turun-temurun dijaga dengan penuh kearifan.
Tak hanya menjadi simbol pelestarian budaya, pembukuan resep kuliner juga membawa manfaat ekonomi.
Dengan semakin meningkatnya minat masyarakat terhadap kuliner eksotis dan autentik, buku resep kuliner Papua dapat menjadi peluang bisnis yang menguntungkan bagi komunitas lokal, memicu pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Pelestarian dan pembukuan resep-resep kuliner tradisional Papua menjadi langkah penting dalam menjaga warisan budaya yang kaya.
Dengan membuka pintu bagi pengenalan dan apresiasi terhadap keunikan kuliner Papua, kita bukan hanya melestarikan tradisi, melainkan juga membawa cerita yang tak terlupakan dari hutan-hutan dan desa-desa pedalaman Papua kepada dunia.
Upaya ini memelihara jati diri dan kekayaan alam yang menjadi salah satu aset tak ternilai, tidak saja bagi Indonesia, tetapi dunia.
Adanya aliran listrik yang menyusuri pelosok hutan dan desa terpencil, terbuka peluang baru bagi pengembangan wilayah ini. Tidak hanya memberikan akses terhadap listrik, tetapi juga menciptakan landasan untuk pertumbuhan ekonomi dan kehidupan sosial yang lebih baik.
Salah satu poin penting dari perubahan ini adalah peran penting Chef Charles Toto, pegiat gastrodiplomasi yang menjadi pionir dalam memperkenalkan dan memopulerkan masakan asli dari hutan Papua. Ia begitu giat menggelar berbagai acara kuliner di tengah hutan, memperkenalkan berbagai bahan makanan khas Papua kepada dunia.
Dampak positif dari hadirnya listrik ke wilayah-wilayah terpencil ini tak hanya terbatas pada penyediaan aliran listrik itu sendiri. Listrik ini juga membuka peluang baru bagi Chef Charles Toto dan komunitasnya dalam mengumpulkan bahan makanan asli Papua. Kekayaan alam Papua yang kini semakin terjangkau oleh listrik memungkinkan Chef Charles untuk merancang pembukuan bahan makanan secara lebih efisien, memperkuat daya tarik wisata kuliner Papua.
Tidak hanya itu, keberadaan listrik juga memfasilitasi pembuatan mesin pengering sederhana. Mesin ini membantu dalam proses pengeringan rempah-rempah dari hutan Papua, memungkinkan penyimpanan dan distribusi yang lebih baik, serta mendukung industri makanan lokal.
Kehadiran PLN di Jayapura bukan sekadar pemasangan infrastruktur listrik. Ini adalah tonggak bersejarah yang membuka jalan bagi perubahan positif secara menyeluruh dalam berbagai sektor, mulai dari ekonomi lokal hingga kegiatan yang mengangkat kekayaan kuliner dan budaya asli Papua.
“Saya ingin membuat hutan seperti pasar alam bagi masyarakat Papua, yang semua kebutuhan tersedia secara gratis. Selain itu, masyarakat luas perlu tahu kekayaan alam kuliner Papua secara original,” kata Chef Chato sapaan akrabnya.
Dengan kemitraan antara PLN, inovasi teknologi, dan semangat pelestarian budaya oleh Chef Charles Toto, Papua tidak hanya menjadi lebih terang, tetapi juga semakin kaya akan potensi kuliner dan kekayaan alamnya. Ini merupakan contoh nyata bagaimana aliran listrik tidak hanya menyala di kota-kota besar, tetapi juga membawa sinar harapan bagi wilayah-wilayah yang sebelumnya terisolasi. Chef Chato dan rekannya Billy bahkan mampu membuka kedai kecil untuk wisatawan yang ingin singgah mengarungi hutan mencari makanan original.
Ia mampu menghidupi masyarakat lokal dengan komunitas yang ia bentuk yaitu “Jungle Chef”. Sementara itu, terkait jaringan listrik sebagai fondasi ekonomi kreatif pecinta kuliner Papua, masih terdapat masyarakat yang tinggal di perdesaan maupun perkotaan yang sudah terdapat jaringan listrik PLN di depan rumahnya, namun belum bisa menyambung listrik sebagai pelanggan PLN.
“Terdapat 0,26 persen rumah tangga yang belum berlistrik yang sebagian besar tersebar di wilayah terpencil," kata Koordinator Perencanaan Transmisi Tenaga Listrik Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Muhadi. Realisasi rasio elektrifikasi program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) secara nasional baru mencapai 99,74 persen pada triwulan III 2023.
Salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan rasio elektrifikasi dan membantu masyarakat memperoleh akses listrik adalah melalui program BPBL di Provinsi Papua Barat Daya. Target di 2023 ini, kata dia, menyasar 125.000 rumah tangga dengan program BPBL, kemudian 1.500 itu akan tersebar di wilayah Papua Barat Daya dan Papua Barat.
Sasaran calon penerima program BPBL pada 2023 di Papua Barat dan Papua Barat Daya terdiri dari Kabupaten Maybrat berjumlah empat rumah tangga, Raja Ampat sebanyak 23 rumah tangga, Kabupaten Sorong terdiri dari 135 rumah tangga, Sorong Selatan sebanyak 756 rumah tangga, Kota Sorong sebanyak 169 rumah tangga.
Kemudian, program tambah daya juga merupakan salah satu cara untuk membuka tabir terpinggirkan di kawasan Papua. PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat menyebutkan 2.917 pelanggan telah menikmati diskon tambah daya.
PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat menyebut program tambah daya yang diberikan kepada masyarakat prosesnya relatif mudah.
Dengan semakin tersebarnya jaringan listrik di Papua, akan kian mudah mengembangkan ekonomi kreatif di Papua.
Kembali dengan program kuliner original Papua, Chef Chato melakukan riset di penjuru Papua untuk membukukan resep original Papua.
Membukukan resep original
Papua, dengan kekayaan alamnya yang melimpah, tidak hanya menyimpan keindahan alam yang memukau, tetapi juga menyimpan rahasia kuliner yang terikat erat dengan sejarah dan budaya suku-suku asli.
Namun, untuk mewariskan kearifan kuliner ini, perlunya langkah konkret dalam membukukan resep-resep turun temurun yang menggunakan bahan alami khas Papua.
Pentingnya memperoleh dan mendokumentasikan cara memasak dari suku-suku Papua secara turun temurun adalah bagian dari upaya pelestarian budaya yang tak ternilai. Bukan sekadar mencatat resep, tetapi juga menggali cerita di balik setiap hidangan, menjelaskan bagaimana bahan-bahan alami lokal digunakan dalam setiap sajian, serta bagaimana proses memasak ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan dan tradisi suku-suku tersebut.
Melalui proses ini, kekayaan kuliner asli Papua bisa diabadikan dalam bentuk buku atau media dokumentasi lainnya. Buku resep khas Papua ini tidak hanya menjadi panduan bagi generasi mendatang untuk mempelajari masakan tradisional, tetapi juga menjadi jendela yang terbuka bagi masyarakat nasional dan global untuk memahami lebih dalam tentang budaya, sejarah, dan kekayaan alam Papua.
Pentingnya memperkenalkan kekayaan kuliner ini juga menjadi bagian dari upaya melestarikan keanekaragaman budaya. Dengan mengenalkan dan mempopulerkan hidangan-hidangan tradisional Papua, kita juga turut menjaga identitas suku-suku asli Papua. Hal ini akan memberi pengakuan yang lebih luas atas warisan kuliner yang telah turun-temurun dijaga dengan penuh kearifan.
Tak hanya menjadi simbol pelestarian budaya, pembukuan resep kuliner juga membawa manfaat ekonomi.
Dengan semakin meningkatnya minat masyarakat terhadap kuliner eksotis dan autentik, buku resep kuliner Papua dapat menjadi peluang bisnis yang menguntungkan bagi komunitas lokal, memicu pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Pelestarian dan pembukuan resep-resep kuliner tradisional Papua menjadi langkah penting dalam menjaga warisan budaya yang kaya.
Dengan membuka pintu bagi pengenalan dan apresiasi terhadap keunikan kuliner Papua, kita bukan hanya melestarikan tradisi, melainkan juga membawa cerita yang tak terlupakan dari hutan-hutan dan desa-desa pedalaman Papua kepada dunia.
Upaya ini memelihara jati diri dan kekayaan alam yang menjadi salah satu aset tak ternilai, tidak saja bagi Indonesia, tetapi dunia.
Editor: Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2023
Tags: