Bulog: Stok beras kebutuhan Natal dan tahun baru sangat aman
15 Desember 2023 12:03 WIB
Manager Humas dan Kelembagaan Perum Bulog Tomi Wijaya saat diskusi media di Kantor Pusat Bulog Jakarta, Jumat (15/12/2023). ANTARA/Maria Cicilia Galuh,
Jakarta (ANTARA) - Perum Bulog memastikan bahwa stok cadangan beras pemerintah untuk kebutuhan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 sangat aman.
"Stok cadangan beras pemerintah yang dikuasi Bulog jumlahnya sangat aman untuk kebutuhan Natal dan tahun baru," ujar Manajer Humas dan Kelembagaan Perum Bulog Tomi Wijaya saat diskusi media di Jakarta, Jumat.
Tomi menyampaikan, saat ini stok yang dikuasai Bulog mencapai 1,4 juta ton. Dengan jumlah tersebut, dan ditambah penugasan impor dari pemerintah, kebutuhan Natal dan tahun baru semakin terjaga.
Baca juga: Jokowi: Jika APBN cukup, bantuan pangan CBP akan dilanjutkan
Stok 1,4 juta ton ini juga akan digunakan untuk penyaluran sampai dengan tahun depan guna mempertahankan stabilitas harga beras di masyarakat.
Bulog berhasil mendapatkan kontrak sebesar 1 juta ton dari kuota tambahan penugasan importasi beras dari pemerintah di akhir 2023 sebanyak 1,5 juta ton.
"Saat ini kami sudah kontrak dengan beberapa negara yang produksinya masih banyak yaitu Thailand, Vietnam, Pakistan, Myanmar, dan Kamboja. Selanjutnya kami juga akan menjajaki dengan India maupun negara lainnya yang memungkinkan dan memenuhi persyaratan", kata Tomi.
Baca juga: NFA gencarkan intervensi stabilisasi pangan tekan kenaikan harga beras
Pemerintah melalui Bapanas menugaskan Bulog untuk melaksanakan dua instrumen utama untuk mengantisipasi gejolak harga beras di Tanah Air melalui program bantuan pangan dan operasi pasar atau stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) dengan jumlah total 1,1 juta ton hingga harga stabil.
Selanjutnya, saat ini juga sedang disalurkan beras bantuan pangan tambahan untuk Desember. Total beras bantuan pangan yang disalurkan selama 2023 sudah sebanyak 1,4 juta ton.
Sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat memberikan langsung bantuan pangan di Malang, Jawa Timur, (14/12), program ini akan diteruskan sampai dengan Maret 2024.
"Stok cadangan beras pemerintah yang dikuasi Bulog jumlahnya sangat aman untuk kebutuhan Natal dan tahun baru," ujar Manajer Humas dan Kelembagaan Perum Bulog Tomi Wijaya saat diskusi media di Jakarta, Jumat.
Tomi menyampaikan, saat ini stok yang dikuasai Bulog mencapai 1,4 juta ton. Dengan jumlah tersebut, dan ditambah penugasan impor dari pemerintah, kebutuhan Natal dan tahun baru semakin terjaga.
Baca juga: Jokowi: Jika APBN cukup, bantuan pangan CBP akan dilanjutkan
Stok 1,4 juta ton ini juga akan digunakan untuk penyaluran sampai dengan tahun depan guna mempertahankan stabilitas harga beras di masyarakat.
Bulog berhasil mendapatkan kontrak sebesar 1 juta ton dari kuota tambahan penugasan importasi beras dari pemerintah di akhir 2023 sebanyak 1,5 juta ton.
"Saat ini kami sudah kontrak dengan beberapa negara yang produksinya masih banyak yaitu Thailand, Vietnam, Pakistan, Myanmar, dan Kamboja. Selanjutnya kami juga akan menjajaki dengan India maupun negara lainnya yang memungkinkan dan memenuhi persyaratan", kata Tomi.
Baca juga: NFA gencarkan intervensi stabilisasi pangan tekan kenaikan harga beras
Pemerintah melalui Bapanas menugaskan Bulog untuk melaksanakan dua instrumen utama untuk mengantisipasi gejolak harga beras di Tanah Air melalui program bantuan pangan dan operasi pasar atau stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) dengan jumlah total 1,1 juta ton hingga harga stabil.
Selanjutnya, saat ini juga sedang disalurkan beras bantuan pangan tambahan untuk Desember. Total beras bantuan pangan yang disalurkan selama 2023 sudah sebanyak 1,4 juta ton.
Sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat memberikan langsung bantuan pangan di Malang, Jawa Timur, (14/12), program ini akan diteruskan sampai dengan Maret 2024.
Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2023
Tags: