Jakarta (ANTARA) - Pakar politik dari Universitas Andalas Padang Asrinaldi menilai gimik gemoy sudah tidak bisa dipakai Calon Presiden RI Prabowo Subianto ketika melakoni debat pemilihan presiden nanti.

"Biarlah isu tentang gemoy, tentang politik gembira dikasih kepada Gibran, jangan dicampuradukan," kata Asrinaldi saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Kamis.

Ia menilai Prabowo harus kembali kepada jati dirinya sebagai seorang nasionalis yang kerap membawa isu pertahanan dan ketahanan pangan.

Prabowo, lanjut dia, juga bisa memaparkan soal rencana strategis Indonesia dalam melakukan diplomasi di panggung internasional.

Hal tersebut, menurut Asrinaldi, yang lebih mencerminkan jati diri Prabowo sehingga bisa melakukan penjabaran yang baik ketika debat.

Selain itu, Asrinaldi juga memberikan catatan kepada tim debat Prabowo agar lebih memberikan data pendukung agar Menteri Pertahanan RI itu bisa menjabarkan sebuah isu dengan komprehensif.

"Paling tidak timnya bisa mengantisipasi apa pertanyaan-pertanyaan yang strategis yang akan muncul. Nah, barangkali ini yang agak kurang dari tim Prabowo menurut saya," kata dia.

Baca juga: Prabowo pimpin Rakornas Gerindra bahas masalah pemilu pada Jumat
Baca juga: Prabowo dipastikan meneruskan program pembangunan food estate
Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah menetapkan pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md nomor urut 3 pada Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024.

KPU menyelenggarakan debat pertama peserta Pilpres 2024 di Jakarta, Selasa (12/12) malam, dengan tema pemerintahan, hukum, HAM, pemberantasan korupsi, penguatan demokrasi, peningkatan layanan publik, dan kerukunan warga.

Debat diikuti tiga pasangan calon, yakni nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, dan nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud Md.