Yogyakarta (ANTARA News) - Persediaan bahan pangan pokok di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pasokannya mencukupi hingga Lebaran tahun ini atau Idul Fitri 1434 Hijriyah, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir, kata Kepala Biro Administrasi Perekonomian dan Sumber Daya Alam Sekretariat Daerah DIY, Sri Haryanto.

"Masyarakat diharapkan tidak melakukan aksi borong bahan pangan pokok karena stok atau persediaan di tingkat pedagang mampu mencukupi kebutuhan masyarakat selama Ramadhan hingga Lebaran," katanya di Yogyakarta, Rabu.

Ia mengatakan, masyarakat diharapkan berbelanja bahan pangan pokok sesuai kebutuhan dengan memperhatikan asupan nilai gizi dan kondisi keuangan. Masyarakat hendaknya tetap menjaga konsumsi dalam batas kewajaran.

Produsen dan pedagang, menurut dia, juga diharapkan bijaksana dalam menetapkan harga jual, yakni dengan tetap memperhatikan keterjangkauan daya beli masyarakat secara luas.

"Kami berharap para pedagang tidak melakukan spekulasi harga dan penimbunan barang agar harga dan stok atau persediaan stabil dan cukup tersedia," katanya.

Menurut dia, memasuki Juli 2013 ada beberapa hal yang telah mendorong terjadinya peningkatan tekanan terhadap harga-harga bahan pangan pokok.

"Beberapa hal itu diantaranya kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), terganggunya produksi dan pasokan komoditas holtikultura, dan pola musiman memasuki bulan Ramadhan akibat pengaruh ekspektasi," katanya.

Menurut dia, berdasarkan pemantauan harga dan stok bahan pangan pokok strategis di pasar tradisional DIY terjadi peningkatan harga komoditas daging sapi dan ikan.

"Beberapa komoditas lain diperkirakan juga akan mengalami kenaikan harga, tetapi masih dalam batas ambang aman," katanya.

Ia mengatakan, untuk komoditas beras, kenaikan harga masih dalam batas kewajaran. Stok beras saat ini cukup aman, sedangkan komoditas gula harga tetap stabil pada level tinggi.

"Namun demikian, ada beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga, yakni bawang putih sincau dan kating, cabai merah besar dan keriting, cabai rawit merah dan hijau, dan daging ayam potong dan kampung," katanya.

Pemantauan harga dan stok bahan pokok pangan strategis dilakukan Pemerintah DIY bekerja sama dengan beberapa instansi seperti Bank Indonesia (BI), Bulog Divisi Regional (Divre) DIY, Badan Pusat Statistik (BPS), dan Kepolisian Daerah (Polda) DIY.

Pemantauan dilakukan di beberapa pasar tradisional yakni Pasar Wates Kulon Progo, Pasar Bantul, Pasar Induk Giwangan Yogyakarta, Pasar Argosari Gunung Kidul, dan Pasar Prambanan Sleman.

"Komoditas yang dipantau meliputi 29 jenis yang merupakan bahan pangan pokok kebutuhan masyarakat, dengan tujuan untuk mengetahui perkembangan harga dan stok pada bulan Ramadhan dan menjelang Lebaran di lima pasar tersebut," katanya menambahkan.