Padang (ANTARA News) - Dinas Perhubungan dan Kominfo Sumatera Barat mengingatkan operator armada angkutan Lebaran 1434 hijriah harus melengkapi peralatan tanggap darurat dalam bus, sebagai antisipasi terhadap situasi emergency selama dalam perjalanan.
"Ketentuan penggunaan alat tanggap darurat sudah ada selama ini, tapi ada armada yang mengabaikan maka perlu diingatkan. Saat pemeriksaan di lapangan bagi yang tidak lengkap akan ditindak," kata Kepala Dishubkominfo Sumbar, Mudrika di Padang, Rabu.
Pihaknya sudah menyediakan armada angkutan darat layanan mudik dan balik lebaran, untuk AKDP sebanyak 1,893 unit dengan kapasitas sampai 1,6 juta penumpang dan AKAP berjumlah 535 unit, serta armada cadangan 335 unit untuk antisipasi lonjakan penumpang.
Menurut dia, sosialisasi untuk kelengkapan alat tanggap darurat armada terus dilakukan, sehingga masyarakat sebagai penumpang semakin tahu bertindak ketika terjadi emergency.
Peralatan tanggap darurat yang perlu disediakan setiap armada AKDP dan AKAP tersebut, meliputi palu/martel, alat pemadam api dan pintu serta papan infromasi sebagai petunjuk bagi penumpang saat situasi darurat.
Selain itu, setiap armada angkutan Lebaran mendatang harus melakukan uji ulang terhadap kelaikan kendaraan di terminal atau tempat diangkap aman di wilayah masing-masing.
"Setiap pengujian berkala kendaraan, petugas wajib melengkapi peralatan tanggap darurat tersebut. Petugas penguji kir harus memperhatikan," ujarnya.
Selain itu, tindakan pemeriksaan yang utama pada motor penggerak, rem, kemudi, lampu-lampu dan ban.
Armada yang telah dinyatakan laik beroperasi untuk angkutan lebaran akan diberi stiker dan rencana ini telah dikoordinasikan dengan kabupaten dan kota.
"Kita sudah menetapkan jadwal pemeriksaan uji kir kendaraan mulai pada H-7 hingga H+7 Lebaran 2013, diminta pengusaha angkutan mengingatkan pengemudinya berkaitan dengan masalah kelaikan dan keselamatan penumpang," katanya. (*)
Dishub minta angkutan lebaran lengkapi peralatan tanggap darurat
24 Juli 2013 19:37 WIB
Ilustrasi-Bus angkutan lebaran. (FOTO ANTARA/Nyoman Budhiana)
Pewarta: Siri Antoni
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013
Tags: