Gubernur Banten bantah "pecah kongsi" dengan Rano Karno
24 Juli 2013 19:36 WIB
Gubernur Banten Atut Chosiyah (dua kanan) didampingi Walikota Tangsel Airin Rachmy Diani (kiri) menyapa jamaah saat melakukan kegiatan Tarling (Teraweh Keliling) di Masjid Darusalam, Pamulang, Banten, Senin (22/7) malam. Tarling merupakan kegiatan rutin yang dilakukan pemerintah Banten dalam menyapa warga di bulan Ramdhan di tujuh kota dan kabupaten. (ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal)
Merak (ANTARA News) - Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah membantah isu `pecah kongsi` antara dirinya selaku gubernur dengan wakil Gubernur Rano Karno, sebagaimana pemberitaan di berbagai media.
"Kata siapa, isu dari mana `pecah kongsi` itu. Kami sudah sepakat dari awal untuk melaksanakan tugas hingga akhir masa jabatan," kata Ratu Atut Chosiyah saat dimintai tanggapan terkait pemberitaan masalah tersebut, usai peresmian Kereta Api di Stasiun Merak, di Cilegon, Rabu.
Menurutnya terkait dengan pembagian tugas dan wewenang antara gubernur dan wakil gubernur, sudah jelas aturan dan ada undang-undangnya. Oleh karena itu, pihaknya meminta masyarakat untuk tidak menanggapi isu tersebut karena saat ini Pemprov Banten sedang gencar membangun.
"Sekarang ini pak wagub sedang bertugas ke Belanda mendampingi tim marching band dari Provinsi Banten yang mewakili Indonesia mengikuti festival musik. Siapa bilang ada pecah kongsi," kata Ratu Atut.
Atut mengatakan saat ini Pemprov Banten tengah gencar melakukan pembangunan berbagai bidang. Oleh karena itu tidak perlu `direcokin` dengan masalah-masalah yang tidak jelas asal-usulnya.
"Selama ini kami merasa tidak ada persoalan. Karena `keharmonisan` itu harus tetap dijaga, agar pembangunan berjalan dengan baik," kata Ratu Atut Chosiyah.
Ia mengatakan, Wakil Gubernur Banten Rano Karno akan mengklarifikasi permasalahan tersebut kepada kalangan media, setelah pulang dari Belanda.
"Untuk lebih jelasnya silahkan nanti tanya ke pak wagub. Sebab beliau akan mengklarifikasi masalah itu," katanya.
(M045/Z003)
"Kata siapa, isu dari mana `pecah kongsi` itu. Kami sudah sepakat dari awal untuk melaksanakan tugas hingga akhir masa jabatan," kata Ratu Atut Chosiyah saat dimintai tanggapan terkait pemberitaan masalah tersebut, usai peresmian Kereta Api di Stasiun Merak, di Cilegon, Rabu.
Menurutnya terkait dengan pembagian tugas dan wewenang antara gubernur dan wakil gubernur, sudah jelas aturan dan ada undang-undangnya. Oleh karena itu, pihaknya meminta masyarakat untuk tidak menanggapi isu tersebut karena saat ini Pemprov Banten sedang gencar membangun.
"Sekarang ini pak wagub sedang bertugas ke Belanda mendampingi tim marching band dari Provinsi Banten yang mewakili Indonesia mengikuti festival musik. Siapa bilang ada pecah kongsi," kata Ratu Atut.
Atut mengatakan saat ini Pemprov Banten tengah gencar melakukan pembangunan berbagai bidang. Oleh karena itu tidak perlu `direcokin` dengan masalah-masalah yang tidak jelas asal-usulnya.
"Selama ini kami merasa tidak ada persoalan. Karena `keharmonisan` itu harus tetap dijaga, agar pembangunan berjalan dengan baik," kata Ratu Atut Chosiyah.
Ia mengatakan, Wakil Gubernur Banten Rano Karno akan mengklarifikasi permasalahan tersebut kepada kalangan media, setelah pulang dari Belanda.
"Untuk lebih jelasnya silahkan nanti tanya ke pak wagub. Sebab beliau akan mengklarifikasi masalah itu," katanya.
(M045/Z003)
Pewarta: Mulyana
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013
Tags: