Prospek Tokopedia diprediksi lebih positif usai diakuisisi TikTok
14 Desember 2023 19:25 WIB
Research Analyst Mirae Asset Sekuritas Indonesia Christopher Rusli bersama Head of Research Team Mirae Asset Sekuritas Indonesia Robertus Hardy saat Media Day di Jakarta, Kamis (14/12/2023). (ANTARA/Imamatul Silfia)
Jakarta (ANTARA) - Research Analyst Mirae Asset Sekuritas Indonesia Christopher Rusli menilai prospek PT Tokopedia bakal lebih positif usai diakuisisi oleh ByteDance yang mengendalikan TikTok.
TikTok diketahui membeli 75,01 persen saham Tokopedia, sementara 24,99 persen sisanya tetap dimiliki oleh PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo).
“GoTo memiliki prospek kinerja yang lebih cerah dibanding sebelumnya setelah pembelian 75 persen saham PT Tokopedia oleh TikTok. Kinerja adjusted EBITDA perseroan akan semakin cepat positif dibanding prediksi sebelumnya,” kata Christoper saat Media Day di Jakarta, Kamis.
Prospek tersebut didukung oleh lima faktor. Pertama, prediksi dikuasainya pangsa pasar gross merchandise value (GMV) e-commerce setelah akuisisi Tokopedia oleh TikTok sekitar 40 persen hingga 50 persen, di mana sebelumnya GMV Shopee 36 persen, Tokopedia 35 persen, dan TikTokShop 5 persen.
Kedua, keuangan yang lebih fleksibel usai akuisisi. Ketiga, potensi keuntungan dari penjualan langsung (live commerce) yang berasal dari pengguna TikTok, di mana pengguna platform tersebut terbilang cukup tinggi.
Keempat, potensi cross selling 125 juta pengguna TikTok untuk layanan dan produk lain GoTo. Terakhir, penurunan beban biaya GoTo karena beban Tokopedia tidak lagi terkonsolidasi ke kinerja GoTo Gojek Tokopedia.
Kendati demikian, Christoper melihat masih adanya tantangan dari keputusan akuisisi tersebut. Pasalnya, TikTok Shop berfokus pada penjualan barang murah dengan volume transaksi yang tinggi, sementara Tokopedia lebih bermain dengan barang-barang dengan harga yang lebih tinggi sehingga volumenya tidak terlalu besar. Hal itu menandakan keduanya bermain pada segmen pasar yang berbeda.
Lebih lanjut, terkait misi keduanya untuk mendorong geliat UMKM, Christoper berpendapat kondisi keuangan keduanya memang jadi lebih memadai untuk melakukan hal tersebut. Namun, market leader segmen UMKM masih tetap dipegang oleh PT Bukalapak.com Tbk (BUKA).
“Memang bisa bersaing, tapi leader-nya masih di Bukalapak,” ujar dia.
Adapun bagi investor, Christoper merekomendasikan para investor untuk menahan (hold) pembelian saham GOTO. Dia mengatakan masih butuh kajian lebih lanjut (under review) ke depannya.
Dia masih memantau perkembangan dari emiten-emiten keuangan digital dan sektor terkait, termasuk detail resmi akuisisi saham Tokopedia senilai 1,5 miliar dolar AS tersebut.
Baca juga: Pembukaan kembali TikTok Shop beri dampak positif bagi UMKM Indonesia
Baca juga: TikTok Shop kembali, masuk tahap uji coba sebelum audit kepatuhan
Baca juga: Bos Bank Jago melihat kesempatan dalam kolaborasi Tokopedia-TikTok
TikTok diketahui membeli 75,01 persen saham Tokopedia, sementara 24,99 persen sisanya tetap dimiliki oleh PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo).
“GoTo memiliki prospek kinerja yang lebih cerah dibanding sebelumnya setelah pembelian 75 persen saham PT Tokopedia oleh TikTok. Kinerja adjusted EBITDA perseroan akan semakin cepat positif dibanding prediksi sebelumnya,” kata Christoper saat Media Day di Jakarta, Kamis.
Prospek tersebut didukung oleh lima faktor. Pertama, prediksi dikuasainya pangsa pasar gross merchandise value (GMV) e-commerce setelah akuisisi Tokopedia oleh TikTok sekitar 40 persen hingga 50 persen, di mana sebelumnya GMV Shopee 36 persen, Tokopedia 35 persen, dan TikTokShop 5 persen.
Kedua, keuangan yang lebih fleksibel usai akuisisi. Ketiga, potensi keuntungan dari penjualan langsung (live commerce) yang berasal dari pengguna TikTok, di mana pengguna platform tersebut terbilang cukup tinggi.
Keempat, potensi cross selling 125 juta pengguna TikTok untuk layanan dan produk lain GoTo. Terakhir, penurunan beban biaya GoTo karena beban Tokopedia tidak lagi terkonsolidasi ke kinerja GoTo Gojek Tokopedia.
Kendati demikian, Christoper melihat masih adanya tantangan dari keputusan akuisisi tersebut. Pasalnya, TikTok Shop berfokus pada penjualan barang murah dengan volume transaksi yang tinggi, sementara Tokopedia lebih bermain dengan barang-barang dengan harga yang lebih tinggi sehingga volumenya tidak terlalu besar. Hal itu menandakan keduanya bermain pada segmen pasar yang berbeda.
Lebih lanjut, terkait misi keduanya untuk mendorong geliat UMKM, Christoper berpendapat kondisi keuangan keduanya memang jadi lebih memadai untuk melakukan hal tersebut. Namun, market leader segmen UMKM masih tetap dipegang oleh PT Bukalapak.com Tbk (BUKA).
“Memang bisa bersaing, tapi leader-nya masih di Bukalapak,” ujar dia.
Adapun bagi investor, Christoper merekomendasikan para investor untuk menahan (hold) pembelian saham GOTO. Dia mengatakan masih butuh kajian lebih lanjut (under review) ke depannya.
Dia masih memantau perkembangan dari emiten-emiten keuangan digital dan sektor terkait, termasuk detail resmi akuisisi saham Tokopedia senilai 1,5 miliar dolar AS tersebut.
Baca juga: Pembukaan kembali TikTok Shop beri dampak positif bagi UMKM Indonesia
Baca juga: TikTok Shop kembali, masuk tahap uji coba sebelum audit kepatuhan
Baca juga: Bos Bank Jago melihat kesempatan dalam kolaborasi Tokopedia-TikTok
Pewarta: Imamatul Silfia
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023
Tags: