Pemilu 2024
Istri Ganjar purnatugas Pimpin Kwarda Jateng, torehkan prestasi
14 Desember 2023 18:45 WIB
Siti Atikoh Supriyanti, istri calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo purnatugas Ketua Kwartir Daerah Jawa Tengah masa bakti 2018-2023 di Musyawarah Daerah XIII Kwarda Jateng, di Hotel Grasia, Semarang, Kamis (14/12/2023). ANTARA/Dok. Pribadi
Jakarta (ANTARA) - Siti Atikoh Supriyanti, istri calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo melepas jabatannya sebagai Ketua Kwartir Daerah Jawa Tengah masa bakti 2018-2023
Atikoh dalam keterangannya disiarkan di Jakarta, Kamis, menorehkan prestasinya dengan berhasil mencetak 50.000 anggota Pramuka Garuda, melampaui target dalam kurun waktu lima tahun.
Hal itu disampaikan Atikoh dalam Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) masa bakti 2018-2023 di Musyawarah Daerah XIII Kwarda Jateng, di Hotel Grasia, Semarang.
"Pada akhir November 2023 telah dicapai 97.627 Pramuka Garuda dari berbagai tingkatan. Artinya tercapai melampaui target, yakni 195,25 persen," ucap Atikoh saat penyampaian laporan.
Atikoh menyampaikan, hal itu menjadi bukti kekompakan Kwarda Jateng dan memvalidasi penghargaan yang diterima dari Kwarnas sebagai Kwarda Tergiat II tingkat Regional Jawa-DIY-NTT-NTB, pada Munas XI di Aceh.
"Harapannya tentu kepemimpinan yang baru nanti akan semakin maju. Nanti terpilih sosok yang bener-bener capable, bisa membawa Pramuka Jawa Tengah semakin bermanfaat untuk masyarakat," tegasnya usai acara yang dihadiri kwartir cabang dari 35 kota/kabupaten di Jateng ini.
Atikoh juga sukses menaikkan anggaran yang diterima Kwarda Jateng melalui dana hibah dari APBD Provinsi Jateng. Dari yang awalnya hanya sebesar Rp5 miliar, pada 2023 meningkat hingga capai hingga Rp 8 miliar. Anggaran tersebut disalurkan sebagai dana fasilitasi kepramukaan kwarcab.
Baca juga: Jelang debat capres, Siti Atikoh bantu Ganjar siapkan sisi psikologis
Baca juga: Ganjar jelang debat: Tadi sudah olahraga, lari sama istri
Di bawah komando Siti Atikoh Ganjar, Kwarda Jateng juga mencatatkan sejarah sebagai peserta yang mengirimkan anggota terbanyak pada Jambore Dunia di Korea Selatan sebanyak 218 peserta.
Selain itu, selama lima tahun ke belakang Pramuka Jawa Tengah aktif di berbagai aksi sosial. Termasuk kegiatan tanggap kebencanaan. Atikoh mengatakan, Pramuka mengajarkan banyak nilai-nilai kebaikan dan kehidupan.
"Jadi di sini bukan hanya sebagai organisasinya tetapi bagaimana impact-nya ke masyarakat itu yang bikin haru," kata Atikoh.
Dalam kesempatan itu, Atikoh juga menyebutkan kriteria yang dibutuhkan untuk memimpin Kwarda Jateng. Yakni sosok yang punya peduli terhadap Pramuka dan mempunyai kepedulian terhadap persoalan masyarakat.
"Jadi agar memiliki visi bagaimana pramuka semakin maju, semakin bermanfaat untuk masyarakat," kata perempuan pertama yang pernah menjadi Ketua Kwarda Jateng ini.
Ditanya soal permintaan untuk menjabat lagi, Atikoh tak menampik-nya. Kendati demikian, ibu dari Muhammad Zinedine Alam Ganjar itu enggan menyetujui karena berbagai faktor. Di antaranya karena ia kini tak lagi tinggal di Jawa Tengah.
Baca juga: Siti Atikoh terapkan sikap antikorupsi dimulai dari keluarga
"Saya kan nggak punya rumah di sini, jadi itu sudah otomatis gugur. Kedua, saya khawatir tidak bisa amanah, karena tidak bisa bener-bener mendampingi kemudian membersamai temen-temen. Jadi sebaiknya diganti saja yang lain," ujarnya.
Momen Musda XIII itu pun berjalan penuh haru. Pada akhir acara, sejumlah peserta Musyawarah Daerah XIII Kwarda Jateng pun meneriakan yel-yel ‘Terima Kasih Kakak’. Siti Atikoh juga menerima kejutan dari Kwarcab Purbalingga hingga membuat tangis-nya pecah.
Atikoh dalam keterangannya disiarkan di Jakarta, Kamis, menorehkan prestasinya dengan berhasil mencetak 50.000 anggota Pramuka Garuda, melampaui target dalam kurun waktu lima tahun.
Hal itu disampaikan Atikoh dalam Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) masa bakti 2018-2023 di Musyawarah Daerah XIII Kwarda Jateng, di Hotel Grasia, Semarang.
"Pada akhir November 2023 telah dicapai 97.627 Pramuka Garuda dari berbagai tingkatan. Artinya tercapai melampaui target, yakni 195,25 persen," ucap Atikoh saat penyampaian laporan.
Atikoh menyampaikan, hal itu menjadi bukti kekompakan Kwarda Jateng dan memvalidasi penghargaan yang diterima dari Kwarnas sebagai Kwarda Tergiat II tingkat Regional Jawa-DIY-NTT-NTB, pada Munas XI di Aceh.
"Harapannya tentu kepemimpinan yang baru nanti akan semakin maju. Nanti terpilih sosok yang bener-bener capable, bisa membawa Pramuka Jawa Tengah semakin bermanfaat untuk masyarakat," tegasnya usai acara yang dihadiri kwartir cabang dari 35 kota/kabupaten di Jateng ini.
Atikoh juga sukses menaikkan anggaran yang diterima Kwarda Jateng melalui dana hibah dari APBD Provinsi Jateng. Dari yang awalnya hanya sebesar Rp5 miliar, pada 2023 meningkat hingga capai hingga Rp 8 miliar. Anggaran tersebut disalurkan sebagai dana fasilitasi kepramukaan kwarcab.
Baca juga: Jelang debat capres, Siti Atikoh bantu Ganjar siapkan sisi psikologis
Baca juga: Ganjar jelang debat: Tadi sudah olahraga, lari sama istri
Di bawah komando Siti Atikoh Ganjar, Kwarda Jateng juga mencatatkan sejarah sebagai peserta yang mengirimkan anggota terbanyak pada Jambore Dunia di Korea Selatan sebanyak 218 peserta.
Selain itu, selama lima tahun ke belakang Pramuka Jawa Tengah aktif di berbagai aksi sosial. Termasuk kegiatan tanggap kebencanaan. Atikoh mengatakan, Pramuka mengajarkan banyak nilai-nilai kebaikan dan kehidupan.
"Jadi di sini bukan hanya sebagai organisasinya tetapi bagaimana impact-nya ke masyarakat itu yang bikin haru," kata Atikoh.
Dalam kesempatan itu, Atikoh juga menyebutkan kriteria yang dibutuhkan untuk memimpin Kwarda Jateng. Yakni sosok yang punya peduli terhadap Pramuka dan mempunyai kepedulian terhadap persoalan masyarakat.
"Jadi agar memiliki visi bagaimana pramuka semakin maju, semakin bermanfaat untuk masyarakat," kata perempuan pertama yang pernah menjadi Ketua Kwarda Jateng ini.
Ditanya soal permintaan untuk menjabat lagi, Atikoh tak menampik-nya. Kendati demikian, ibu dari Muhammad Zinedine Alam Ganjar itu enggan menyetujui karena berbagai faktor. Di antaranya karena ia kini tak lagi tinggal di Jawa Tengah.
Baca juga: Siti Atikoh terapkan sikap antikorupsi dimulai dari keluarga
"Saya kan nggak punya rumah di sini, jadi itu sudah otomatis gugur. Kedua, saya khawatir tidak bisa amanah, karena tidak bisa bener-bener mendampingi kemudian membersamai temen-temen. Jadi sebaiknya diganti saja yang lain," ujarnya.
Momen Musda XIII itu pun berjalan penuh haru. Pada akhir acara, sejumlah peserta Musyawarah Daerah XIII Kwarda Jateng pun meneriakan yel-yel ‘Terima Kasih Kakak’. Siti Atikoh juga menerima kejutan dari Kwarcab Purbalingga hingga membuat tangis-nya pecah.
Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2023
Tags: