Jakarta (ANTARA) - PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia optimistis PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) dan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mempunyai prospek yang menarik pada tahun depan.

Research Analyst Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Christopher Rusli menilai emiten teknologi digital ke depannya akan sangat diuntungkan jika prediksi tren penurunan suku bunga global akan terealisasi pada tahun 2024. Penurunan suku bunga diyakini akan menggenjot daya beli masyarakat sehingga mendorong kinerja perusahaan-perusahaan tersebut.

“Kami menilai perusahaan-perusahaan teknologi dan keuangan digital berpotensi untuk membukukan EBITDA disesuaikan (adjusted EBITDA) yang positif dalam beberapa tahun ke depan jika tren penurunan suku bunga akan terealisasi pada akhir tahun depan,” kata Christoper dalam Media Day di Jakarta, Kamis.

Adjusted EBITDA adalah laba sebelum beban bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) disesuaikan dengan mengecualikan hitungan dari pendapatan yang tidak berkelanjutan (non-recurring), tidak biasa, dan hanya satu waktu.

Hitungan adjusted EBITDA lumrah digunakan untuk membandingkan beberapa perusahaan yang bisnisnya beragam tetapi berada di industri yang sama.

Secara khusus, Mirae Asset memberi perhatian pada emiten BUKA (rekomendasi Trading Buy, TP Rp240) dan GOTO (rekomendasi Hold, TP Rp94, under review).

BUKA, tutur Christopher, akan diuntungkan dari ekspansi di segmen specialty verticals dan segmen online to offline (O2O) melalui program Mitra Bukalapak ketika kondisi makroekonomi di Indonesia membaik.

Dia mengatakan faktor lain yang akan mendukung kinerja BUKA adalah posisi adjusted EBITDA perseroan yang lebih dulu berpotensi berbalik positif dibanding pesaing pada akhir tahun 2023.

Sementara untuk GOTO, ia menilai emiten tersebut memiliki prospek kinerja yang lebih cerah dibanding sebelumnya setelah pembelian 75 persen saham PT Tokopedia (Tokped) oleh ByteDance yang mengendalikan TikTok. Dia meyakini kinerja adjusted EBITDA perseroan akan semakin cepat positif dibanding prediksi sebelumnya.

Ia memang merekomendasikan Hold untuk GOTO, namun, saat ini rekomendasi tersebut masih dalam kajian untuk diubah (under review) seiring dengan berita akuisisi mayoritas saham Tokopedia yang baru dilakukan TikTok.

Oleh karena itu, dia mengatakan masih memantau perkembangan dari emiten-emiten keuangan digital dan sektor terkait, termasuk detail resmi akuisisi saham Tokopedia senilai 1,5 miliar dolar AS tersebut.


Baca juga: BEI yakin transaksi harian saham capai Rp12,25 triliun di 2024
Baca juga: IHSG berpotensi menguat seiring The Fed tahan suku bunga
Baca juga: MedcoEnergi selesaikan akuisisi 20 persen saham di Blok 60 dan 48 Oman