Subholding Gas Pertamina uji coba konversi BBG Gasku pada nelayan
14 Desember 2023 16:44 WIB
Subholding Gas Pertamina, PT PGN Tbk bersama afiliasinya PT Gagas Energi Indonesia melakukan uji coba konversi bahan bakar gas (BBG) berbasis compressed natural gas (CNG), Gasku pada 100 kapal nelayan di Tambak Lorok dan Tambak Rejo, Semarang, Jawa Tengah. ANTARA/HO-PT PGN Tbk
Jakarta (ANTARA) - Subholding Gas Pertamina, PT PGN Tbk bersama afiliasinya PT Gagas Energi Indonesia melakukan uji coba konversi bahan bakar gas (BBG) berbasis compressed natural gas (CNG), Gasku pada 100 kapal nelayan di Tambak Lorok dan Tambak Rejo, Semarang, Jawa Tengah.
Direktur Utama PT Gagas Energi Indonesia Muhammad Hardiansyah dalam keterangannya di Jakarta, Kamis, menyampaikan uji coba merupakan salah satu langkah Gagas membantu masyarakat mendapatkan alternatif energi yang lebih efisien dan ramah lingkungan, khususnya nelayan yang memiliki ketergantungan terhadap BBM.
"Kami berusaha melakukan berbagai inisiatif untuk pemanfaatan gas yang lebih besar di berbagai sektor khususnya transportasi. Selain membantu pemerintah mengurangi beban subsidi energi untuk transportasi, penggunaan BBG yang lebih efisien diharapkan juga meningkatkan kesejahteraan nelayan," jelasnya.
Sosialisasi dan uji coba penggunaan BBG nelayan sekaligus menyambut Hari Ulang Tahun Ke-66 Holding Migas PT Pertamina (Persero) itu bekerja sama dengan dengan Dinas Perikanan Kota Semarang dan Balai Besar Penangkapan Ikan Kota Semarang.
Kepala Dinas Perikanan Kota Semarang Sih Rianung Rianung menyambut baik alternatif penggunaan bahan bakar yang dapat digunakan oleh nelayan.
Melalui program dan uji coba penggunaan konverter BBG itu diharapkan dapat menambah penghasilan nelayan.
"Dibandingkan dengan mesin eksisting, mesin yang sudah dikonversi menggunakan BBG ini memiliki kualitas yang lebih baik," katanya dalam sambutannya saat sosialisasi yang juga dihadiri Kepala Balai Besar Penangkapan Ikan Kota Semarang Bagus Oktori Sutrisno.
Hardiansyah menambahkan jika pada transportasi darat seperti mobil, bus, atau truk mengisi BBG di stasiun pengisian bahan bakar (SPBG) terdekat, maka di kapal nelayan, menggunakan sistem tukar tabung seperti pada Gaslink Cylinder.
Untuk setiap kapal nelayan yang sudah dikonversi akan dibekali dengan satu unit tabung baja dengan standar keselamatan tinggi dan berkapasitas 17 liter water capacity (LWC) atau sama dengan 4,2 liter setara premium (LSP).
Satu unit tabung diperhitungkan dapat mendukung daya jelajah hingga 50 km atau setara satu hari berlayar.
Pada proses uji coba, Gagas mengirimkan 100 tabung yang telah terisi BBG ke lokasi terdekat dengan nelayan untuk ditukar tabung kosong.
Sosialisasi dan uji coba yang berlangsung 8-9 Desember 2023 ini akan berlangsung selama satu bulan untuk melihat bagaimana efisiensi dan efektivitas penggunaan BBG pada mesin kapal nelayan.
Selain uji coba konversi pada mesin kapal nelayan, pada awal 2023, Subholding Gas juga telah melakukan uji coba penggunaan BBG pada truk pengangkut logistik dengan menggunakan liquefied natural gas (LNG) dan menunjukkan hasil yang cukup memuaskan.
Pada uji coba tersebut, truk LNG yang memiliki kapasitas tangki bahan bakar sebanyak 1.000 liter LNG menempuh rute Jakarta-Surabaya dengan total jarak tempuh 840 km dengan menghabiskan 542 liter LNG.
Baca juga: Pertamina bagi 148 paket alat konversi BBG untuk nelayan di Palembang
Baca juga: Subholding Gas Pertamina utamakan keselamatan program BBG kendaraan
Baca juga: PGN Subholding Gas Pertamina gandeng JNE implementasikan konversi BBG
Direktur Utama PT Gagas Energi Indonesia Muhammad Hardiansyah dalam keterangannya di Jakarta, Kamis, menyampaikan uji coba merupakan salah satu langkah Gagas membantu masyarakat mendapatkan alternatif energi yang lebih efisien dan ramah lingkungan, khususnya nelayan yang memiliki ketergantungan terhadap BBM.
"Kami berusaha melakukan berbagai inisiatif untuk pemanfaatan gas yang lebih besar di berbagai sektor khususnya transportasi. Selain membantu pemerintah mengurangi beban subsidi energi untuk transportasi, penggunaan BBG yang lebih efisien diharapkan juga meningkatkan kesejahteraan nelayan," jelasnya.
Sosialisasi dan uji coba penggunaan BBG nelayan sekaligus menyambut Hari Ulang Tahun Ke-66 Holding Migas PT Pertamina (Persero) itu bekerja sama dengan dengan Dinas Perikanan Kota Semarang dan Balai Besar Penangkapan Ikan Kota Semarang.
Kepala Dinas Perikanan Kota Semarang Sih Rianung Rianung menyambut baik alternatif penggunaan bahan bakar yang dapat digunakan oleh nelayan.
Melalui program dan uji coba penggunaan konverter BBG itu diharapkan dapat menambah penghasilan nelayan.
"Dibandingkan dengan mesin eksisting, mesin yang sudah dikonversi menggunakan BBG ini memiliki kualitas yang lebih baik," katanya dalam sambutannya saat sosialisasi yang juga dihadiri Kepala Balai Besar Penangkapan Ikan Kota Semarang Bagus Oktori Sutrisno.
Hardiansyah menambahkan jika pada transportasi darat seperti mobil, bus, atau truk mengisi BBG di stasiun pengisian bahan bakar (SPBG) terdekat, maka di kapal nelayan, menggunakan sistem tukar tabung seperti pada Gaslink Cylinder.
Untuk setiap kapal nelayan yang sudah dikonversi akan dibekali dengan satu unit tabung baja dengan standar keselamatan tinggi dan berkapasitas 17 liter water capacity (LWC) atau sama dengan 4,2 liter setara premium (LSP).
Satu unit tabung diperhitungkan dapat mendukung daya jelajah hingga 50 km atau setara satu hari berlayar.
Pada proses uji coba, Gagas mengirimkan 100 tabung yang telah terisi BBG ke lokasi terdekat dengan nelayan untuk ditukar tabung kosong.
Sosialisasi dan uji coba yang berlangsung 8-9 Desember 2023 ini akan berlangsung selama satu bulan untuk melihat bagaimana efisiensi dan efektivitas penggunaan BBG pada mesin kapal nelayan.
Selain uji coba konversi pada mesin kapal nelayan, pada awal 2023, Subholding Gas juga telah melakukan uji coba penggunaan BBG pada truk pengangkut logistik dengan menggunakan liquefied natural gas (LNG) dan menunjukkan hasil yang cukup memuaskan.
Pada uji coba tersebut, truk LNG yang memiliki kapasitas tangki bahan bakar sebanyak 1.000 liter LNG menempuh rute Jakarta-Surabaya dengan total jarak tempuh 840 km dengan menghabiskan 542 liter LNG.
Baca juga: Pertamina bagi 148 paket alat konversi BBG untuk nelayan di Palembang
Baca juga: Subholding Gas Pertamina utamakan keselamatan program BBG kendaraan
Baca juga: PGN Subholding Gas Pertamina gandeng JNE implementasikan konversi BBG
Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023
Tags: