Gelaran BFN-IFSE 2023 tingkatkan literasi teknologi keuangan digital
14 Desember 2023 16:39 WIB
Asosiasi Fintech Indonesia bersama dengan Asosiasi Fintech Syariah Indonesia dan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia didukung oleh Otoritas Jasa Keuangan dan para pelaku industri menggelar Bulan Fintech Nasional (BFN) 2023 dan Indonesia Fintech Summit & Expo (IFSE) 2023 pada 11 November - 12 Desember. (ANTARA/HO/AFTECH)
Jakarta (ANTARA) - Perhelatan Bulan Fintech Nasional (BFN) 2023 dan Indonesia Fintech Summit & Expo (IFSE) 2023 pada 11 November - 12 Desember telah berhasil memperkuat sinergi antara regulator dan pelaku industri fintech dalam meningkatkan edukasi dan literasi kepada masyarakat terkait teknologi keuangan digital.
"Keberhasilan penyelenggaraan BFN dan IFSE 2023 merupakan sebuah pencapaian yang sangat strategis. Hal ini menandakan era baru peningkatan sinergi dan kolaborasi antara regulator dan pelaku industri dalam menghadapi tantangan di sektor fintech sekaligus meningkatkan literasi publik dalam memanfaatkan layanan fintech secara produktif dan bertanggungjawab,” kata Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital dan Aset Kripto OJK Hasan Fawzi melalui keterangan tertulis di Jakarta, Kamis.
Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH) bersama dengan Asosiasi Fintech Syariah Indonesia (AFSI) dan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI), didukung oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan para pelaku industri menggelar berbagai kegiatan selama sebulan penuh. Gelaran tersebut merupakan upaya untuk semakin mengenalkan perkembangan teknologi keuangan digital dan meningkatkan pemahaman manfaat akan manfaat dan risiko industri fintech.
Baca juga: Bulan Fintech Nasional jadi ajang peningkatan literasi
"Hal yang utama adalah BFN dan IFSE merupakan sebuah ajang yang sangat strategis karena dalam kegiatan ini regulator dan pelaku industri fintech bersinergi, berkolaborasi, dan berdiskusi mengenai berbagai tantangan di sektor ini. Saya tentu berharap masyarakat yang masuk dalam kategori unbanked dapat dijangkau dan memanfaatkan layanan fintech sehingga inklusi keuangan dapat terus ditingkatkan," kata Hasan.
Kegiatan BFN yang telah terselenggara dari 11 November 2023 yang lalu juga telah sukses menghadirkan kegiatan puncaknya yaitu The 5th Indonesia Fintech Summit & Expo (IFSE) 2023" dengan berbagai capaian monumental di dalam Industri Inovasi Teknologi Sektor Keuangan (ITSK) atau fintech.
Program dan kegiatan yang telah terlaksana ini, Hasan melanjutkan, merupakan langkah nyata bentuk sinergi dan kolaborasi antar pemangku kepentingan guna meningkatkan edukasi dan literasi kepada masyarakat sehingga angka inklusi keuangan dapat terus tumbuh dengan baik dan diimbangi dengan meningkatnya literasi masyarakat Indonesia.
Ketua Umum AFTECH Pandu Sjahrir mengapresiasi dukungan seluruh pihak yang telah bekerja keras menyukseskan penyelenggaraan BFN dan IFSE 2023. Pandu mengungkapkan keberhasilan pelaksanaan BFN dan IFSE 2023 merupakan komitmen yang ditunjukkan AFTECH, anggotanya, dan seluruh pihak yang terlibat untuk memajukan sektor fintech di Indonesia.
“Kontribusi yang diberikan oleh berbagai pihak yang terlibat merupakan bentuk dukungan yang sangat penting sehingga kita semua dapat bersama-sama menyukseskan kegiatan terbesar di sektor fintech Indonesia sekaligus wujud komitmen untuk semakin meningkatkan pemahaman konsumen akan manfaat dan peran strategis layanan fintech saat ini,” Pandu menjelaskan.
Sementara itu Ketua Umum AFSI Ronald Yusuf Wijaya berharap BFN dan IFSE 2023 yang telah usai digelar dapat semakin meningkatkan kesadaran masyarakat di Indonesia, khususnya masyarakat Muslim untuk dapat memanfaatkan layanan fintech syariah di Indonesia. Dengan demikian, sektor fintech syariah dapat terus tumbuh dan mampu menjawab kebutuhan keuangan konsumen Muslim di Indonesia.
“Kesadaran konsumen Muslim terhadap sektor fintech syariah di Indonesia secara umum saat ini sudah cukup baik namun terdapat potensi untuk dapat terus ditingkatkan. Saya berharap setelah IFSE 2023 dilaksanakan, semakin banyak konsumen Muslim yang dapat memanfaatkan berbagai layanan keuangan yang diberikan oleh para anggota AFSI,” Ronald menjelaskan.
Sedangkan Ketua Umum AFPI Entjik S. Djafar berharap BFN dan IFSE 2023 dapat menjadi masukan yang strategis bagi sektor industri fintech khususnya dalam memberikan layanan keuangan yang inklusif dan juga transparan. Dengan demikian, konsumen dapat semakin paham akan manfaat dan juga berbagai hal yang perlu diantisipasi dalam menggunakan layanan fintech.
"Hal terpenting adalah BFN dan IFSE 2023 yang sudah usai ini dapat dijadikan platform bagi seluruh pelaku industri fintech untuk memastikan konsumennya memahami segala bentuk layanan, manfaat, dan juga berbagai hal penting lainnya terkait industri ini. Tentunya, pemahaman publik ini akan berdampak positif terhadap tingkat inklusi keuangan di Indonesia," Entjik menjelaskan.
Baca juga: Bulan Fintech Nasional jadi katalisator pemulihan ekonomi nasional
Baca juga: OJK: BFN tingkatkan literasi dan inklusi keuangan digital masyarakat
Baca juga: Asosiasi Fintech fokus garap 75 persen kredit produktif 2024
"Keberhasilan penyelenggaraan BFN dan IFSE 2023 merupakan sebuah pencapaian yang sangat strategis. Hal ini menandakan era baru peningkatan sinergi dan kolaborasi antara regulator dan pelaku industri dalam menghadapi tantangan di sektor fintech sekaligus meningkatkan literasi publik dalam memanfaatkan layanan fintech secara produktif dan bertanggungjawab,” kata Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital dan Aset Kripto OJK Hasan Fawzi melalui keterangan tertulis di Jakarta, Kamis.
Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH) bersama dengan Asosiasi Fintech Syariah Indonesia (AFSI) dan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI), didukung oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan para pelaku industri menggelar berbagai kegiatan selama sebulan penuh. Gelaran tersebut merupakan upaya untuk semakin mengenalkan perkembangan teknologi keuangan digital dan meningkatkan pemahaman manfaat akan manfaat dan risiko industri fintech.
Baca juga: Bulan Fintech Nasional jadi ajang peningkatan literasi
"Hal yang utama adalah BFN dan IFSE merupakan sebuah ajang yang sangat strategis karena dalam kegiatan ini regulator dan pelaku industri fintech bersinergi, berkolaborasi, dan berdiskusi mengenai berbagai tantangan di sektor ini. Saya tentu berharap masyarakat yang masuk dalam kategori unbanked dapat dijangkau dan memanfaatkan layanan fintech sehingga inklusi keuangan dapat terus ditingkatkan," kata Hasan.
Kegiatan BFN yang telah terselenggara dari 11 November 2023 yang lalu juga telah sukses menghadirkan kegiatan puncaknya yaitu The 5th Indonesia Fintech Summit & Expo (IFSE) 2023" dengan berbagai capaian monumental di dalam Industri Inovasi Teknologi Sektor Keuangan (ITSK) atau fintech.
Program dan kegiatan yang telah terlaksana ini, Hasan melanjutkan, merupakan langkah nyata bentuk sinergi dan kolaborasi antar pemangku kepentingan guna meningkatkan edukasi dan literasi kepada masyarakat sehingga angka inklusi keuangan dapat terus tumbuh dengan baik dan diimbangi dengan meningkatnya literasi masyarakat Indonesia.
Ketua Umum AFTECH Pandu Sjahrir mengapresiasi dukungan seluruh pihak yang telah bekerja keras menyukseskan penyelenggaraan BFN dan IFSE 2023. Pandu mengungkapkan keberhasilan pelaksanaan BFN dan IFSE 2023 merupakan komitmen yang ditunjukkan AFTECH, anggotanya, dan seluruh pihak yang terlibat untuk memajukan sektor fintech di Indonesia.
“Kontribusi yang diberikan oleh berbagai pihak yang terlibat merupakan bentuk dukungan yang sangat penting sehingga kita semua dapat bersama-sama menyukseskan kegiatan terbesar di sektor fintech Indonesia sekaligus wujud komitmen untuk semakin meningkatkan pemahaman konsumen akan manfaat dan peran strategis layanan fintech saat ini,” Pandu menjelaskan.
Sementara itu Ketua Umum AFSI Ronald Yusuf Wijaya berharap BFN dan IFSE 2023 yang telah usai digelar dapat semakin meningkatkan kesadaran masyarakat di Indonesia, khususnya masyarakat Muslim untuk dapat memanfaatkan layanan fintech syariah di Indonesia. Dengan demikian, sektor fintech syariah dapat terus tumbuh dan mampu menjawab kebutuhan keuangan konsumen Muslim di Indonesia.
“Kesadaran konsumen Muslim terhadap sektor fintech syariah di Indonesia secara umum saat ini sudah cukup baik namun terdapat potensi untuk dapat terus ditingkatkan. Saya berharap setelah IFSE 2023 dilaksanakan, semakin banyak konsumen Muslim yang dapat memanfaatkan berbagai layanan keuangan yang diberikan oleh para anggota AFSI,” Ronald menjelaskan.
Sedangkan Ketua Umum AFPI Entjik S. Djafar berharap BFN dan IFSE 2023 dapat menjadi masukan yang strategis bagi sektor industri fintech khususnya dalam memberikan layanan keuangan yang inklusif dan juga transparan. Dengan demikian, konsumen dapat semakin paham akan manfaat dan juga berbagai hal yang perlu diantisipasi dalam menggunakan layanan fintech.
"Hal terpenting adalah BFN dan IFSE 2023 yang sudah usai ini dapat dijadikan platform bagi seluruh pelaku industri fintech untuk memastikan konsumennya memahami segala bentuk layanan, manfaat, dan juga berbagai hal penting lainnya terkait industri ini. Tentunya, pemahaman publik ini akan berdampak positif terhadap tingkat inklusi keuangan di Indonesia," Entjik menjelaskan.
Baca juga: Bulan Fintech Nasional jadi katalisator pemulihan ekonomi nasional
Baca juga: OJK: BFN tingkatkan literasi dan inklusi keuangan digital masyarakat
Baca juga: Asosiasi Fintech fokus garap 75 persen kredit produktif 2024
Pewarta: Ahmad Faishal Adnan
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2023
Tags: