Jakarta (ANTARA News) - Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy meminta Front Pembela Islam (FPI) tidak menampilkan Islam yang merusak dan pemarah karena itu akan membangkitkan kebencian kepada Islam.

"Jangan tampakkan wajah Islam yang pemarah, karena umat bukan hanya akan memusuhi FPI, tapi juga dapat bertambah menjadi memusuhi Islam," kata dia di Jakarta, Rabu.

Dia mengatakan, jika alasannya demi menegakkan syariat Islam, seharusnya FPI melakukanya dengan cara yang ma'ruf (baik).

Oleh karena itu, PPP menyeru FPI segera menghentikan aksi-aksi main hakim sendirinya itu.

"Berdakwah harus mengedepankan hikmah dan nasehat yang baik," kata Ketua Komisi IV DPR RI itu sembari mengutipkan Surat Al-'Ashr yang mengajarkan kebaikan harus tawaashaw bil haq (saling menasehati dalam kebaikan), harus dijalankan dengan tawaashaw bis shobr (saling menasehati dalam kesabaran).

"Jadi, syi'ar Islam hendaknya ditegakkan dengan wajah yang ramah, karena Indonesia ini darussalam," kata Romahurmuziy.

Tetapi dia menilai langkah FPI mengajukan gugatan Keputusan Presiden (Keppres) tentang Pengaturan Peredaran Minuman Keras sudah tepat. Bahkan langkah itu direspons baik oleh Mahkamah Agung dengan pembatalannya.

"Semestinya FPI dapat melanjutkannya dengan advokasi pembentukan Perda Pelarangan Miras ke pemda-pemda, bukan dengan merusaki properti orang," kata dia.

PPP sendiri sependapat dengan FPI soal miras dan berada di garda terdepan dalam pelarangan peredaran miras di Indonesia.