Makassar (ANTARA News) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah I Sulawesi, Maluku, dan Papua menyiapkan uang pecahan sejumlah Rp4,2 triliun menjelang hari raya Idul Fitri 1434 Hijriah.

"Uang pecahan tersebut terbagi dua yakni Uang Pecahan Besar (UPB) dan Uang Pecahan Kecil (UPK) dan akan disesuaikan dengan tingkat kebutuhan masyarakat di lapangan," kata Deputi Kepala Kantor Perwakilan (KPw) BI Wilayah Sulampua Harymurthy Gunawan di Makassar, Rabu.

Menurut dia, tingkat kebutuhan UPB dan UPK selama Ramadhan hingga lebaran diprediksi sekitar Rp3,3 triliun - Rp3,6 triliun, namun pihak BI tetap menyiapkan dana sebesar Rp4,2 triliun untuk mengantisipasi lonjakan kebutuhan.

Dia mengatakan, untuk memenuhi kebutuhan UPB atau UPK pihak bank konvensional juga berpartisipasi memenuhi kebutuhan masyarakat.

"Jadi, selain BI, bank konvensional lainnya juga menyiapkan UPB dan UPK sesuai kebutuhan masyarakat," katanya.

Sementara mengenai kecenderungan penurunan animo masyarakat untuk menabung yang turut mempengaruhi penurunan Dana Pihak Ketiga (DPK), dia mengatakan, hal itu dipicu karena tingkat kebutuhan konsumsi masyarakat cenderung tinggi sepanjang Ramadhan, termasuk dipengaruhi oleh kenaikan harga bahan bakar minyak mulai Juni lalu.

Berdasarkan data Bank Indonesia Wilayah I Sulampua, pada posisi Juni 2013 DPK hanya 9,97 persen year of year (yoy). Sangat berbeda jauh dengan pertumbuhan kredit yang mencapai 21,8 persen (yoy) dan pertumbuhan aset 19,04 persen (yoy).

Khusus pertumbuhan ekonomi Sulsel pada triwulan I mencapai 7,79 persen atau lebih tinggi dari pertumbuhan nasional yang hanya 6,02 persen. Hal itu dipengaruhi oleh sektor produksi industri pengolahan, termasuk komoditas pertambangan yang ada di wilayah Sulsel.