"Pertama yang bicara pengalaman beliau di dunia militer, ya, saya yakin sebagai Menteri Pertahanan berbagai mekanisme sudah ditempuh," kata Asrinaldi saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Kamis.
Menurut Asrinaldi, Prabowo sudah mempertimbangkan pendekatan dialog serta pembangunan ekonomi dan infrastruktur untuk mengurangi konflik di Papua.
Upaya tersebut bahkan sudah sempat dilakukan pemerintah sebelumnya dalam mengurangi konflik di Papua.
Meski demikian, pendekatan tersebut dinilai kurang efektif sehingga Prabowo memilih langkah penanganan dari segi militer.
"Karena dialog sudah tidak efektif, pembangunan ekonomi tidak efektif, pilihannya lebih pada geopolitik dan geostrategis tadi," kata dia.
Baca juga: Pengamat: Prabowo berpotensi kehilangan dukungan setelah debat pertama
Baca juga: Benny Rhamdani sebut Prabowo bisa tunjuk hidung soal penculikan '98
"Pendekatan keamanan tidak boleh bersifat eksesif karena pendekatan keamanan terlalu eksesif, itu akan memperluas area konflik, menambah jumlah korban, dan membuat pelanggaran HAM yang terjadi itu makin berlarut-larut," kata Pramono di Jakarta Pusat, Rabu (13/12).
Menurut Pramono, beberapa langkah bisa dilakukan untuk meredam konflik yang sudah berlarut-larut itu. Misalnya, berdialog antarwarga dan pemerintah untuk mencari solusi penyelesaian konflik.
Selain itu, dia mengatakan bahwa pemerintah juga bisa melakukan pendekatan dari segi pembangunan infrastruktur dan sumber daya manusia (SDM)
Setelah itu, kata Pramono, pemerintah bisa melakukan pendekatan keamanan yang tidak eksesif kepada masyarakat.
"Pendekatan keamanan juga penting untuk memastikan rasa aman warga Papua dari ancaman KKB," kata dia.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menetapkan pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md. nomor urut 3 pada Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024.
KPU menyelenggarakan debat pertama peserta Pilpres 2024 di Jakarta, Selasa (12/12) malam, dengan tema pemerintahan, hukum, HAM, pemberantasan korupsi, penguatan demokrasi, peningkatan layanan publik, dan kerukunan warga.
Debat diikuti tiga pasangan calon, yakni nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, dan nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud Md.