Dispar Bali petakan destinasi paling diincar saat Natal dan Tahun Baru
13 Desember 2023 18:03 WIB
Dokumentasi wisatawan domestik dan mancanegara saat menikmati wisata religi di Pura Tanah Lot, Tabanan. ANTARA/Ni Putu Putri Muliantari.
Denpasar (ANTARA) - Dinas Pariwisata (Dispar) Bali sudah memetakan destinasi paling diincar wisatawan domestik maupun mancanegara saat Natal dan Tahun Baru (Nataru), yaitu daerah tujuan wisata (DTW) religi dan pantai.
“Nataru itu tetap paling potensial DTW Bedugul Tabanan karena ada pura dan danaunya, lalu Kintamani, Tanah Lot Tabanan, dan Uluwatu, termasuk pantai di Kuta, Seminyak, dan Canggu, jadi wisata religi dan pantai,” kata Kepala Dispar Bali Tjok Bagus Pemayun di Denpasar, Rabu.
Kepada Antara ia mengatakan sudah berkoordinasi dengan dinas perhubungan untuk mengantisipasi kemacetan arus lalu lintas di destinasi-destinasi tersebut, lebih jauh menurutnya yang paling diantisipasi adalah keamanan di daerah tujuan wisata.
“Kami sudah berkoordinasi dengan teman-teman dinas pariwisata kabupaten/kota agar mengingatkan pengelola DTW masing-masing wilayah dan industri pariwisatanya untuk memperhatikan fasilitas yang ada, terutama keamanan, kebersihan, dan kenyamanannya demi mengantisipasi lonjakan wisatawan,” ujar Tjok Pemayun.
Dispar Bali sudah memberikan surat edaran berisi arahan yang harus dilakukan selama musim libur Nataru, selanjutnya dinas pariwisata di kabupaten/kota yang meneruskan bahkan memungkinkan untuk dilakukan pemantauan langsung ke tiap destinasi, memastikan pengelola memberi pelayanan yang sesuai ketentuan.
Hal ini dilakukan untuk menjamin keamanan wisatawan di setiap destinasi mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, kemudian ditambah dukungan kebersihan dan kenyamanan akan membuat wisatawan betah.
Selain itu, Tjok Pemayun berharap tidak ada masalah dari segi tiket masuk tiap daya tarik wisata, di mana semestinya tidak ada kenaikan harga secara tiba-tiba, karena harga tiket masuk harus ditentukan sejak setahun sebelum ditetapkan dan diketahui agen perjalanan.
Dari pantauannya, saat musim libur Nataru akan terjadi peningkatan okupansi hotel seiringan dengan kedatangan wisatawan, di mana proyeksinya okupansi dapat menyentuh angka 90 persen untuk kawasan Kabupaten Badung, sementara secara rata-rata seluruh Bali 70-80 persen.
Tak ada ketakutan dari Dispar Bali jika akhirnya kunjungan wisatawan tak sesuai ekspektasi karena harga tiket pesawat yang mulai mengalami kenaikan, menurutnya wisatawan yang ingin ke Bali sudah mempersiapkan diri dari jauh hari.
“Bali kan favorit bagi wisatawan, kami optimistis wisatawan datang ke Bali walau begitu (harga tiket pesawat naik), biasa mereka antisipasi beli tiket jauh hari, sudah booking juga karena tahu di bulan ini pesawat mulai penuh,” kata dia.
Selain itu untuk wisatawan domestik juga banyak yang memanfaatkan jalur darat pada libur panjang ini, sehingga kesempatan ini juga menjadi peluang bagi pengusaha angkutan darat.
Baca juga: Bappenas ingin mendesain Bali tidak hanya bergantung sektor pariwisata
Baca juga: Hentikan pungli, Asita Bali usul fast track imigrasi diatur resmi
Baca juga: Arma Fest 2023 ingin lestarikan warisan budaya Bali
“Nataru itu tetap paling potensial DTW Bedugul Tabanan karena ada pura dan danaunya, lalu Kintamani, Tanah Lot Tabanan, dan Uluwatu, termasuk pantai di Kuta, Seminyak, dan Canggu, jadi wisata religi dan pantai,” kata Kepala Dispar Bali Tjok Bagus Pemayun di Denpasar, Rabu.
Kepada Antara ia mengatakan sudah berkoordinasi dengan dinas perhubungan untuk mengantisipasi kemacetan arus lalu lintas di destinasi-destinasi tersebut, lebih jauh menurutnya yang paling diantisipasi adalah keamanan di daerah tujuan wisata.
“Kami sudah berkoordinasi dengan teman-teman dinas pariwisata kabupaten/kota agar mengingatkan pengelola DTW masing-masing wilayah dan industri pariwisatanya untuk memperhatikan fasilitas yang ada, terutama keamanan, kebersihan, dan kenyamanannya demi mengantisipasi lonjakan wisatawan,” ujar Tjok Pemayun.
Dispar Bali sudah memberikan surat edaran berisi arahan yang harus dilakukan selama musim libur Nataru, selanjutnya dinas pariwisata di kabupaten/kota yang meneruskan bahkan memungkinkan untuk dilakukan pemantauan langsung ke tiap destinasi, memastikan pengelola memberi pelayanan yang sesuai ketentuan.
Hal ini dilakukan untuk menjamin keamanan wisatawan di setiap destinasi mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, kemudian ditambah dukungan kebersihan dan kenyamanan akan membuat wisatawan betah.
Selain itu, Tjok Pemayun berharap tidak ada masalah dari segi tiket masuk tiap daya tarik wisata, di mana semestinya tidak ada kenaikan harga secara tiba-tiba, karena harga tiket masuk harus ditentukan sejak setahun sebelum ditetapkan dan diketahui agen perjalanan.
Dari pantauannya, saat musim libur Nataru akan terjadi peningkatan okupansi hotel seiringan dengan kedatangan wisatawan, di mana proyeksinya okupansi dapat menyentuh angka 90 persen untuk kawasan Kabupaten Badung, sementara secara rata-rata seluruh Bali 70-80 persen.
Tak ada ketakutan dari Dispar Bali jika akhirnya kunjungan wisatawan tak sesuai ekspektasi karena harga tiket pesawat yang mulai mengalami kenaikan, menurutnya wisatawan yang ingin ke Bali sudah mempersiapkan diri dari jauh hari.
“Bali kan favorit bagi wisatawan, kami optimistis wisatawan datang ke Bali walau begitu (harga tiket pesawat naik), biasa mereka antisipasi beli tiket jauh hari, sudah booking juga karena tahu di bulan ini pesawat mulai penuh,” kata dia.
Selain itu untuk wisatawan domestik juga banyak yang memanfaatkan jalur darat pada libur panjang ini, sehingga kesempatan ini juga menjadi peluang bagi pengusaha angkutan darat.
Baca juga: Bappenas ingin mendesain Bali tidak hanya bergantung sektor pariwisata
Baca juga: Hentikan pungli, Asita Bali usul fast track imigrasi diatur resmi
Baca juga: Arma Fest 2023 ingin lestarikan warisan budaya Bali
Pewarta: Ni Putu Putri Muliantari
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023
Tags: