Padang (ANTARA News) - Kepolisian Daerah Sumatera Barat memantau penukaran uang rupiah ke pecahan kecil di berbagai pinggir jalan yang mulai marak menjelang Idul Fitri 1434 Hijriah.

Kapolda Sumbar Brigjen (Pol) Nur Ali di Padang, Selasa, menginstruksikan kepolisian di kabupaten dan kota memantau jasa penukaran uang pinggir jalan untuk menjaga keamanan, dan mencegah peredaran uang palsu.

"Kami akan mengerahkan intel agar tidak kecolongan. Jangan sampai penukaran uang pinggir jalan, dijadikan lahan peredaran uang palsu," kata Nur.

Dia mengharapkan masyarakat tetap waspada, karena penjual jasa penukaran uang di tepi jalan tidak resmi, berbeda dengan bank. Sebab itu, warga harus memeriksa ciri-ciri keaslian uang dari penukaran.

Jasa penukaran uang kertas baru di pinggir jalan, tidak dilarang, namun kepolisian mengimbau masyarakat lebih memilih menukarkan uang di bank secara langsung.

"Jika didapati ada penukaran uang pinggir jalan, dan menyelipkan uang palsu, maka pelaku akan ditindak sesuai hukum. Jajaran intel terus akan memantau di lapangan," jelasnya.

Di ibu kota Sumatera Barat, Padang, jasa penukaran uang pinggir jalan mulai ramai meski lebaran masih sekitar dua pekan lagi.

Dari beberapa titik lokasi penukaran uang pinggir jalan di kota itu, sejumlah orang terlihat menawarkan uang pecahan Rp10.000, Rp5.000, Rp2.000, dan Rp1.000, seperti di kawasan jembatan Siti Nurbaya, Kecamatan Padang Selatan, Kota Padang.

Yetti (29), salah seorang penyedia jasa penukaran uang di Jalan Batang Arau mengatakan ada keuntungan dari bisnis tersebut.

"Untuk mendapatkan uang baru ini harus antre dulu di bank, jadi untuk uang `capek` antre lah," katanya.

Warga Jalan Hiligoo Kota Padang ini mengatakan jasa penukaran uang dilakoninya sejak tahun 2010. Bisnis tersebut dijalankan sekitar dua pekan menjelang masuknya Idul Fitri.

"Untungnya lumayan, tahun sebelumnya bisa Rp100 ribu-Rp200 ribu dalam sehari saat mendekati lebaran," katanya.

Anjang (45) penyedia jasa tukar uang lainnya juga mengungkapkan hal serupa. Dengan hanya duduk di tepi jalan sambil menunjukkan uang baru ke setiap warga yang melintas baik dengan kendaraan atau jalan kaki dirinya bisa memperoleh penghasilan tambahan.

"Hasilnya nanti dipakai untuk kebutuhan Lebaran keluarga," katanya dan menambahkan, sebagian modal yang dipakai merupakan hasil pinjaman dari orang yang lebih mampu di sekitar tempat tinggalnya.

Sehubungan dengan itu, pada tahun ini Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah VIII Padang menyiapkan uang tunai sebanyak Rp1,52 triliun untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di Sumatera Barat selama Ramadhan dan menyambut Idul Fitri 1434 Hijriah.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Wilayah VIII Padang Mahdi Mahmudy mengatakan, kebutuhan uang tunai itu digunakan untuk pembayaran gaji ke-13 PNS dan TNI/Polri, pembayaran bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM) serta untuk kebutuhan warga menyambut Ramadhan dan liburan Lebaran.

"Uang yang disediakan adalah pecahan dari Rp100 ribu, Rp50 ribu dan Rp20 ribu dengan total Rp1,32 triliun, dan Rp10 ribu ke bawah sebanyak Rp204 miliar," katanya.

(KR-AGP/A013)