Forum industri kelapa internasional resmi dibuka di Hainan
13 Desember 2023 16:03 WIB
Pekerja memasukan kelapa ke dalam mesin sebelum diolah menjadi tepung kelapa di PT Royal Coconut di Desa Ombulo, Kabupaten Gorontalo, Gorontalo, Senin (13/6/2022). Menurut data dari Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo nilai ekspor tepung kelapa dari perusahaan tersebut untuk periode bulan Januari-Juni 2022 mencapai 2.842 ton yang dikirim ke sejumlah negara di Eropa dan China. ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin/tom.
Haikau (ANTARA) - Forum Industri Kelapa Internasional China (Hainan) 2023 resmi dibuka di Kota Wenchang di Hainan, sebuah provinsi pulau di China selatan, pada Selasa (12/12), dengan berfokus pada pengembangan industri kelapa global yang berkelanjutan dan sehat.
Forum yang mengusung tema "Memicu Inovasi Kolaboratif Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dalam Industri Kelapa Global untuk Meningkatkan Rantai Nilai Globalnya" (Igniting Science and Technology Collaborative Innovation in the Global Coconut Industry to Boost Its Global Value Chain) ini menarik partisipasi 230 lebih perwakilan dari 20 lebih negara.
Sebagai importir kelapa terbesar di dunia untuk pengolahan, China akan meningkatkan kapasitas produksi melalui investasi dan meningkatkan perdagangan demi pertumbuhan industri serta peningkatan rantai nilai, ujar Sui Pengfei, yang menjabat sebagai direktur jenderal departemen kerja sama internasional Kementerian Pertanian dan Urusan Pedesaan China, pada acara pembukaan forum tersebut.
Forum itu akan membantu mendorong terbentuknya sebuah aliansi dan kolaborasi global dalam industri kelapa serta menstimulasi kerja sama ilmu pengetahuan dan teknologi maupun pertukaran ekonomi untuk pengembangan industri yang berkelanjutan, ungkap Mridula Kottekate, Asisten Direktur Komunitas Kelapa Internasional (International Coconut Community/ICC).
Dalam upacara pembukaan forum tersebut juga dilaksanakan penandatanganan serangkaian kesepakatan antara Institut Penelitian Kelapa dari Akademi Ilmu Pertanian Tropis China dan organisasi, lembaga, serta perusahaan lainnya.
Forum yang mengusung tema "Memicu Inovasi Kolaboratif Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dalam Industri Kelapa Global untuk Meningkatkan Rantai Nilai Globalnya" (Igniting Science and Technology Collaborative Innovation in the Global Coconut Industry to Boost Its Global Value Chain) ini menarik partisipasi 230 lebih perwakilan dari 20 lebih negara.
Sebagai importir kelapa terbesar di dunia untuk pengolahan, China akan meningkatkan kapasitas produksi melalui investasi dan meningkatkan perdagangan demi pertumbuhan industri serta peningkatan rantai nilai, ujar Sui Pengfei, yang menjabat sebagai direktur jenderal departemen kerja sama internasional Kementerian Pertanian dan Urusan Pedesaan China, pada acara pembukaan forum tersebut.
Forum itu akan membantu mendorong terbentuknya sebuah aliansi dan kolaborasi global dalam industri kelapa serta menstimulasi kerja sama ilmu pengetahuan dan teknologi maupun pertukaran ekonomi untuk pengembangan industri yang berkelanjutan, ungkap Mridula Kottekate, Asisten Direktur Komunitas Kelapa Internasional (International Coconut Community/ICC).
Dalam upacara pembukaan forum tersebut juga dilaksanakan penandatanganan serangkaian kesepakatan antara Institut Penelitian Kelapa dari Akademi Ilmu Pertanian Tropis China dan organisasi, lembaga, serta perusahaan lainnya.
Pewarta: Xinhua
Editor: Santoso
Copyright © ANTARA 2023
Tags: