Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa pihaknya telah mempersiapkan serangkaian strategi jitu guna menjaga pertumbuhan ekonomi dan memitigasi tantangan ke depan.

“Selagi berupaya meningkatkan permintaan domestik, kami menyadari dan mewaspadai tantangan perekonomian global yang dapat menghambat kinerja perekonomian nasional. Sehingga, untuk menjaga prospek pertumbuhan dan memitigasi seluruh tantangan ke depan, kami telah menyiapkan serangkaian strategi,” kata Menko Airlangga dalam acara Peluncuran Laporan Prospek Perekonomian Indonesia (Indonesia Economic Prospects/IEP) Edisi Desember 2023, di Jakarta, Rabu.

Dalam jangka pendek dan menengah, strategi utama pemerintah yakni meningkatkan konsumsi rumah tangga, mendorong investasi, mempercepat ekspor, yang dilaksanakan melalui koordinasi kuat antara sektor fiskal, moneter, dan riil.

Yang telah dilakukan yakni diantaranya Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP) dan Tim Pengendalian Inflasi Pusat Daerah (TPID) yang menerapkan bauran kebijakan dan koordinasi yang kuat sehingga berhasil mengendalikan inflasi.

“Kami juga telah menindaklanjuti Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2023 tentang Satgas Peningkatan Ekspor Nasional melalui penguatan pasokan ekspor, diversifikasi pasar ekspor, penguatan pembiayaan dan kerja sama internasional, serta pengembangan ekspor UMKM,” ujar Menko Airlangga.

Dari perspektif jangka panjang, tahun 2024 akan menjadi tahun landasan penting sebelum pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045.

Pendekatan pembangunan transformatif akan dilakukan guna mencapai visi Indonesia Emas 2045. Lebih jauh, pemerintah akan melanjutkan rangkaian strategi kebijakan dalam meningkatkan keberlanjutan melalui percepatan transisi energi, pengembangan ekosistem mobil listrik, dan membangun penyimpanan karbon.

Kemudian meningkatkan produktivitas melalui inovasi digital serta melanjutkan reformasi dan transformasi struktural yang mencakup percepatan proyek infrastruktur pada konektivitas, peningkatan kualitas kelembagaan, penerapan Undang-Undang Cipta Kerja, dan industrialisasi.

“Kami juga optimis dengan langkah positif aksesi keanggotaan Indonesia di OECD, bahwa Indonesia akan menjadi negara ASEAN pertama yang menjadi anggota OECD. Keanggotaan itu akan membawa beberapa manfaat di antaranya yakni peningkatan reputasi dan transparansi, standar kebijakan yang tinggi, dan peningkatan kepercayaan investor terhadap Indonesia, sehingga targetnya kita akan bisa keluar dari middle income trap,” kata Menko Airlangga.

Adapun Laporan Prospek Perekonomian Indonesia mengusung tema “Aksi Iklim untuk Pembangunan”. Tema tersebut selaras dengan komitmen Indonesia untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang kuat, inklusif secara sosial, dan ramah lingkungan.

"Melalui peluncuran laporan itu juga diharapkan dapat menjadi wadah mendiskusikan berbagai ide dan konsep untuk membangun Indonesia yang lebih maju dan sejahtera," pungkasnya.

Adapun Perekonomian Indonesia tetap mampu mencatatkan pertumbuhan yang baik dan pulih dari pandemi di tengah berbagai kondisi global yang penuh tantangan.

Pertumbuhan itu didukung oleh kuatnya konsumsi rumah tangga yang pada kuartal III-2023 yang bertumbuh 5,06 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dan investasi naik 5,77 persen.

Terdapat juga dua sektor yang berhasil tumbuh dua digit pada kuartal III-2023 yakni sektor transportasi sebesar 14,7 persen dan sektor terkait pariwisata 10,9 persen.

“Tingkat inflasi kita terkendali dengan baik berkat koordinasi kuat antar lembaga terkait. Tiap minggu kita melacak harga komoditas di tiap daerah, termasuk bagaimana mereka menjaga biaya logistik di wilayahnya masing-masing. Kita belajar dari masa pandemi COVID-19 yang lalu, bagaimana membuat tiap kabupaten/kota berkompetisi menangani pandemi agar menjadi yang terbaik, seperti halnya dalam penanganan inflasi ini,” pungkasnya.

Baca juga: Menko: Buku Putih Strategi Nasional jadi acuan transformasi digital RI
Baca juga: Menko Perekonomian: Indonesia siap jadi produsen EV global
Baca juga: Menko: Indonesia tengah optimalkan hilirisasi sumber daya alam