Bengkulu (ANTARA) - Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah mengatakan provinsi berjuluk Bumi Rafflesia, kampung halaman ibu negara pertama Fatmawati Soekarno itu benar-benar merasakan kehadiran LKBN ANTARA sebagai sumber pemberitaan terpercaya. "Keberadaan LKBN ANTARA sebagai pusat data informasi dan menyebar luaskan ke masyarakat Bengkulu, terasa betul kehadiran dan kemanfaatannya," kata Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah di Bengkulu, Rabu.
Gubernur Rohidin menyampaikan pesan dan kesannya bagi LKBN ANTARA yang kini genap berusia 86 tahun, yang dirayakan pada Rabu, 13 Desember 2023.

Baca juga: Pesan Presiden untuk ANTARA: Bangkitkan optimisme rakyat
"Teruslah menjadi sumber pemberitaan yang bisa dipercaya, objektif dan berimbang, dan sekaligus mengedukasi masyarakat Bengkulu, selamat dan sukses selalu," kata dia.
LKBN ANTARA, kata Rohidin, memiliki peranan penting bagi Indonesia sebagai simpul pemersatu lewat pemberitaan-pemberitaan yang didistribusikan serta ikut menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Keberadaan ANTARA sangat penting, dan memiliki peran dari negara yang juga penting berada di Antara," kata dia.

Menurut Rohidin, bagi pemerintahan, keberadaan Kantor Berita ANTARA juga menjadi simpul pemersatu pemberitaan yang sebenarnya, dan hal itu hanya ANTARA yang bisa melakukannya.

Baca juga: Haedar Nashir harap ANTARA jadi aktor yang mencerahkan bangsa

Baca juga: Pratikno: ANTARA mampu jadi kantor berita rujukan dunia
Kantor Berita ANTARA bukan saja menyampaikan pemberitaan yang ruang lingkupnya daerah semata, tetapi juga berita-berita daerah yang memang perlu disebarluaskan secara nasional, bahkan internasional, termasuk isu-isu potensi daerah, serta kondisi kedaulatan NKRI.

Peran penting ANTARA juga dibutuhkan dalam menyampaikan informasi dari wilayah terdepan dan terluar Indonesia. Pemerintah provinsi, kabupaten dan kota, penting berkolaborasi dengan LKBN ANTARA dalam menyampaikan informasi daerah.

"Pemerintah memfungsikan ANTARA menjadi salah satu bank sentral informasi," ujar Gubernur Bengkulu Rohidin.