Padang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sumatera Barat berharap Kementerian Perdagangan RI melanjutkan "export coaching program" (ECP) pada tahun 2024 untuk mencetak eksportir baru di daerah itu.

"Program ini sangat terasa manfaatnya bagi Sumbar. Pada 2023 melalui program Kemendag RI ini, telah tercipta 30 eksportir baru," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumbar, Novrial di Padang, Rabu.

Ia mengatakan lulusan program itu tidak hanya memahami alur dan aturan dalam ekspor produk ke berbagai negara tetapi langsung menjadi eksportir aktif.

"Bahkan saat masih mengikuti program, sudah ada 16 peserta yang berhasil melakukan ekspor perdana dengan nilai sekitar 272.000 dolar AS," kata Novrial.

Ia mengatakan Sumbar memiliki sekitar 41 ribu pelaku UMKM yang sebagian telah memiliki produk laik ekspor. Namun selama ini terkendala karena kurangnya pemahaman tentang prosedur dan aturan untuk melakukan ekspor.

Baca juga: Gubernur: Sertifikasi UMKM untuk wujudkan Sumbar pusat industri halal

Baca juga: LPEI dan Pemprov Sumbar teken MoU kembangkan UMKM berorientasi ekpor
"Melalui ECP ini, kendala tersebut bisa diatasi sehingga diharapkan semakin banyak eksportir yang muncul," katanya.

Ia menjelaskan ECP 2023 di Sumbar memberikan pelatihan dalam delapan kali sesi selama setahun. Dari 90 calon peserta yang diseleksi terus menerus, di akhir program yang berhasil lulus 30 orang.

Semua peserta mampu melakukan ekspor perdana dan berkelanjutan sekaligus menjadi duta ekspor bagi IKM lainnya yang juga berniat untuk ekspor.

"Mereka memahami prosedur ekspor, regulasi di Indonesia dan negara-negara buyers, teknik komunikasi dan negosiasi," ujar Novrial.

Semua peserta yang telah berhasil lolos, terus dimonitor aktivitas ekspornya setahun ke depan oleh Kemendag RI dan Disperindag Sumbar.

Baca juga: Sandiaga: Tim manajemen krisis sudah koordinasi dengan Dispar Sumbar

Baca juga: BPN Sumatera Barat mulai serahkan 11.000 sertifikat PTSL