PPLN dan KBRI Canberra sosialisasi Pemilu 2024 secara masif
13 Desember 2023 10:35 WIB
Arsip - Sejumlah petugas KPU melakukan sosialisasi Pemilu 2024 saat Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Minggu (26/11/2023). ANTARA FOTO/Rifqi Raihan Firdaus/foc/aa. (ANTARA FOTO/RIFQI RAIHAN FIRDAUS)
Jakarta (ANTARA) - Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) dan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Canberra, Australia melakukan sosialisasi Pemilu 2024 secara masif kepada warga negara Indonesia (WNI) di negara itu.
"PPLN di Canberra sosialisasinya cukup masif ke masyarakat maupun mahasiswa," kata Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI Canberra Mukhamad Najib kepada ANTARA, Jakarta, Rabu.
Najib mengatakan sosialisasi Pemilu 2024 dilakukan secara masif pada setiap kegiatan yang dilakukan oleh banyak komunitas WNI di Australia, seperti komunitas pelajar, komunitas gereja, komunitas olahraga dan sebagainya.
Dengan sebagian besar WNI di Australia tinggal di beberapa kota seperti Sydney, Melbourne dan Brisbane, Najib mengatakan bahwa saat ini terdapat total sekitar 36 ribu daftar pemilih tetap (DPT) di seluruh negara itu, dengan yang terbanyak atau sekitar 13 ribu berada di Sydney, 11 ribu di Melbourne dan sisanya berada di kota-kota lain di negara itu.
"Secara umum warga Indonesia di Australia itu paling banyak di Sydney, kemudian di Melbourne, dan di Brisbane. Sementara kalau di Canbera sendiri jumlahnya cukup sedikit," kata Najib.
Dalam upaya mengajak WNI di Australia untuk berpartisipasi dalam pemilihan, KBRI Canberra telah secara intensif memberikan imbauan agar WNI di negara itu menggunakan hak suara mereka dalam pemilihan.
Sosialisasi dan imbauan juga dilakukan untuk memastikan bahwa semua WNI di negara itu telah terdaftar dalam pemilihan mendatang sehingga meminimalkan potensi terjadinya masalah saat pemungutan suara.
"Sebelumnya, kalau ada calon pemilih yang tidak terdaftar, kemudian datang pada saat pemilihan, itu biasanya menjadi masalah. Nah, itu sudah diantisipasi sejak awal, dari sosialisasi yang gencar mengenai pendaftaran," kata Najib.
Selain memastikan pendaftaran para WNI dalam daftar pemilihan, sosialisasi juga dilakukan untuk memberi informasi tentang tata cara pemilihan.
Najib mengatakan bahwa pemungutan suara untuk Pemilu 2024 di Australia akan diadakan pada 10 Februari 2024. Meski demikian, penghitungan suara akan tetap dilakukan pada 14 Februari, sesuai jadwal pemungutan suara yang ditetapkan di Indonesia.
Bagi WNI yang tinggal di daerah terpencil di Australia dan tidak bisa mengikuti pemungutan suara secara langsung di TPS terdekat, mereka diberi kesempatan untuk berpartisipasi memberikan suara mereka melalui surat suara yang akan dikirimkan via pos.
"Untuk yang tidak bisa datang, surat suara dikirim ke panitia sebelum 14 Februari," demikian kata Najib.
Baca juga: PPLN, KBRI Ankara terus lakukan sosialisasi Pemilu 2024
Baca juga: Pemilu 2024: WNI di Mesir akan mencoblos lebih awal
Baca juga: PPLN Tokyo buka tiga TPS pada Pemilu 2024
"PPLN di Canberra sosialisasinya cukup masif ke masyarakat maupun mahasiswa," kata Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI Canberra Mukhamad Najib kepada ANTARA, Jakarta, Rabu.
Najib mengatakan sosialisasi Pemilu 2024 dilakukan secara masif pada setiap kegiatan yang dilakukan oleh banyak komunitas WNI di Australia, seperti komunitas pelajar, komunitas gereja, komunitas olahraga dan sebagainya.
Dengan sebagian besar WNI di Australia tinggal di beberapa kota seperti Sydney, Melbourne dan Brisbane, Najib mengatakan bahwa saat ini terdapat total sekitar 36 ribu daftar pemilih tetap (DPT) di seluruh negara itu, dengan yang terbanyak atau sekitar 13 ribu berada di Sydney, 11 ribu di Melbourne dan sisanya berada di kota-kota lain di negara itu.
"Secara umum warga Indonesia di Australia itu paling banyak di Sydney, kemudian di Melbourne, dan di Brisbane. Sementara kalau di Canbera sendiri jumlahnya cukup sedikit," kata Najib.
Dalam upaya mengajak WNI di Australia untuk berpartisipasi dalam pemilihan, KBRI Canberra telah secara intensif memberikan imbauan agar WNI di negara itu menggunakan hak suara mereka dalam pemilihan.
Sosialisasi dan imbauan juga dilakukan untuk memastikan bahwa semua WNI di negara itu telah terdaftar dalam pemilihan mendatang sehingga meminimalkan potensi terjadinya masalah saat pemungutan suara.
"Sebelumnya, kalau ada calon pemilih yang tidak terdaftar, kemudian datang pada saat pemilihan, itu biasanya menjadi masalah. Nah, itu sudah diantisipasi sejak awal, dari sosialisasi yang gencar mengenai pendaftaran," kata Najib.
Selain memastikan pendaftaran para WNI dalam daftar pemilihan, sosialisasi juga dilakukan untuk memberi informasi tentang tata cara pemilihan.
Najib mengatakan bahwa pemungutan suara untuk Pemilu 2024 di Australia akan diadakan pada 10 Februari 2024. Meski demikian, penghitungan suara akan tetap dilakukan pada 14 Februari, sesuai jadwal pemungutan suara yang ditetapkan di Indonesia.
Bagi WNI yang tinggal di daerah terpencil di Australia dan tidak bisa mengikuti pemungutan suara secara langsung di TPS terdekat, mereka diberi kesempatan untuk berpartisipasi memberikan suara mereka melalui surat suara yang akan dikirimkan via pos.
"Untuk yang tidak bisa datang, surat suara dikirim ke panitia sebelum 14 Februari," demikian kata Najib.
Baca juga: PPLN, KBRI Ankara terus lakukan sosialisasi Pemilu 2024
Baca juga: Pemilu 2024: WNI di Mesir akan mencoblos lebih awal
Baca juga: PPLN Tokyo buka tiga TPS pada Pemilu 2024
Pewarta: Katriana
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2023
Tags: