Jakarta (ANTARA) - Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo menginginkan pemerataan pembangunan nasional memerlukan pemerintahan yang bersih, akomodatif, dan bebas korupsi.

"Semua ini (pemerataan pembangunan) bisa berjalan kalau pemerintahnya bersih, pemerintahannya bisa akomodatif, dan kita sikat korupsi tidak dengan kata-kata, tetapi dengan keseriusan," kata Ganjar dalam Debat Calon Presiden Pemilu 2024 yang digelar di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia, Jakarta Pusat, Selasa malam.

Ganjar menyampaikan apresiasi kepada pasangan duetnya Mahfud MD yang selama ini telah menjalankan tugas mengawal pemerintah yang bebas dari korupsi.

Baca juga: Debat Capres, Ganjar paparkan visi pemerataan pembangunan SDM nasional
Baca juga: TPN: Debat capres ibarat makanan sehari-hari Ganjar


"Pak Mahfud adalah mitra saya yang selama ini sebagai Menkopolhukam mengeksekusi itu dengan baik. Kita akan lakukan itu, kami mohon dukungan rakyat, perintahkan kami untuk mengerjakan itu," ujarnya.

Salah satu yang turut diperhatikan Ganjar adalah soal kurangnya akomodasi pemerintah terhadap demokrasi dan kebebasan berpendapat.

Salah satu kasus yang menonjol adalah kasus Sinta yang harus berurusan dengan aparat penegak hukum karena menyuarakan pendapatnya. Kemudian seorang Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) bernama Melki yang orang tuanya diperiksa aparat.

Dia menegaskan hal seperti di itu tak boleh terulang di masa depan dan salah satu caranya adalah membangun pemerintah yang bersih dan tak alergi dengan kritik.

"Hal seperti ini harus usai dan mereka bisa mendapatkan kebaikan-kebaikan kalau ('clean') 'government' terjadi," ujarnya.