Jakarta (ANTARA) - Perusahaan teknologi medis Siemens Healthineers mengumumkan kolaborasi strategis dengan Kementerian Kesehatan dan empat rumah sakit rujukan untuk memajukan layanan kesehatan di Indonesia melalui pertukaran pengetahuan, peningkatan keterampilan, dan inovasi teknologi di bidang layanan kesehatan.
Penandatanganan perjanjian kerja sama ini dilakukan Siemens dengan Kementerian Kesehatan, RS Kanker Dharmais RSUP Dr. Hasan Sadikin, RSPON Prof. Dr.dr Mahar Mardjono dan RS Kardiovaskular Nasional Harapan Kita, di Jakarta, Selasa.

Pimpinan Siemens Healthineers Indonesia Alfred Fahringer mengatakan kolaborasi inovatif itu menandai momen penting, seiring perjalanan untuk mendefinisikan kembali solusi layanan kesehatan dalam memberikan solusi layanan kesehatan yang tepat, personal, dan efektif untuk kepentingan masyarakat Indonesia.

"Dengan menggabungkan kekuatan kami, kolaborasi ini bertujuan untuk memberdayakan para profesional layanan kesehatan dengan pengetahuan dan alat yang mereka butuhkan untuk memberikan peningkatan kemampuan layanan kesehatan dan pada akhirnya meningkatkan kesembuhan bagi pasien," kata Alfred.

Kolaborasi strategis Siemens Healthineers dengan rumah sakit Indonesia berlangsung selama tiga tahun, dengan fokus pada tiga bidang utama penelitian dan keterampilan masing-masing rumah sakit.

Baca juga: Menkes harap perusahaan teknologi buka pusat riset kesehatan

Kerja sama itu antara lain untuk praktik theranostics dalam Kedokteran Nuklir bersama RS Pusat Kanker Dharmais Jakarta dan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. Praktik theranostics, yang merupakan integrasi pengujian diagnostik dan terapi bertarget, telah muncul sebagai pendekatan penting dalam memberikan solusi perawatan kesehatan yang personal dan efektif.

Bermitra dengan RS Pusat Kanker Dharmais, dan RSUP Dr. Hasan Sadikin, Siemens Healthineers berupaya mengembangkan kemitraan pendidikan dan pusat penelitian theranostics dalam Kedokteran Nuklir. Kolaborasi itu tidak hanya akan meningkatkan kemampuan alat medis, tetapi, juga fokus pada peningkatan kapasitas dan pertukaran pengetahuan untuk mendukung pertumbuhan Kedokteran Nuklir di Indonesia.

"Kami sangat senang dengan komponen pendidikan dari kolaborasi ini. Melalui program pelatihan dan lokakarya khusus, para profesional kesehatan di RS Kanker Dharmais akan memiliki kesempatan untuk memperdalam pengetahuan dan keterampilan mereka di bidang theranostics.” ucap Direktur RS Kanker Dharmais dr. R. Soeko Werdi Nindito D., MARS,

Direktur RS Hasan Sadikin Dr. dr. Jimmy Panelewen, Sp.B-KBD menambahkan kolaborasi itu tidak hanya akan menguntungkan tim internal RSHS, tetapi, juga akan berkontribusi dalam meningkatkan standar keseluruhan praktisi kesehatan di Indonesia.

Baca juga: Siemens Healthineers akan perluas litbang produksi di Shenzhen China

Sementara itu, kerja sama Siemens Healthineers dengan RS Pusat Kardiovaskular Nasional Harapan Kita berfokus pada konsep Digital Twin, yang bertujuan membuat replika pasien untuk deteksi dini, perencanaan perawatan yang dipersonalisasikan, prediksi risiko dan simulasi skenario.

Dengan melakukan pendekatan multidisiplin yang terdiri dari para ahli klinis dan teknis, Siemens Healthineers berupaya untuk lebih memahami penyakit kardiovaskular secara spesifik di Indonesia dan mengidentifikasi pendekatan Digital Twins yang memiliki kegunaan klinis yang tinggi.

“Dalam keselarasan antara inovasi dan keunggulan layanan kesehatan, kemitraan RS Pusat Kardiovaskular Harapan Kita dengan Siemens Healthineers akan mengatur kemajuan yang transformatif. Bersama-sama kami mendefinisikan kembali masa depan perawatan kardiovaskular melalui keahlian konsep Digital Twins," ujar Direktur Pusat Kardiovaskular Nasional RS Harapan Kita Dr. dr. Iwan Dakota SpJP (K).

Sementara dalam menyikapi permasalahan yang mendesak dalam perawatan stroke di Indonesia, Siemens Healthineers akan berkolaborasi dengan RS Pusat Otak Nasional Prof. Dr. dr. Mahar Mardjono (RS PON) untuk mengembangkan Mobile Stroke Unit.

Mobile Stroke yang dilengkapi dengan CT diagnostik itu akan memberikan perawatan stroke pra-rumah sakit pada waktu yang penting. Selain itu, One Stop Stroke Solution (OSSS) akan dibangun untuk mengurangi waktu door-to-reperfusion dan memastikan pengobatan yang cepat dan efektif bagi pasien stroke.

"Bersama-sama, kami memobilisasi inovasi melalui Mobile Stroke Unit yang berdedikasi, mendefinisikan ulang masa emas dan menjanjikan intervensi cepat di setiap sudut perawatan stroke,” kata Direktur RSPON Prof. Dr. dr Mahar Mardjono dr. Adin Nulkhasanah, Sp.S, MARS.

Komponen utama dari kolaborasi tersebut akan mencakup lokakarya pendidikan dan program pelatihan, serta inisiatif penelitian dan pengembangan.

Baca juga: Siemens Healthineers punya teknologi MRI baru

Baca juga: Mediatronic dan RS Harapan Kita tingkatkan layanan kardiovaskular

Baca juga: Kemenkes: Transformasi teknologi kesehatan adalah fondasi kesehatan RI