Jakarta (ANTARA) - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI Dito Ariotedjo mengajak mahasiswa Indonesia untuk ikut terlibat dalam industri olahraga melalui program Sports Management School (SMASH) yang merupakan kolaborasi bersama Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI.

“Ini merupakan bagian dari program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) yang digelar oleh Kemendikbudristek. SMASH hadir untuk mendorong mahasiswa meningkatkan dan memajukan industri olahraga,” kata Menpora Dito dalam acara “Sosialisasi dan Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama Program SMASH dan WiraMuda Academy” di Jakarta, Selasa.

Sejauh ini, lanjut Dito, sudah terdapat sejumlah mitra yang dapat membantu mahasiswa yang tertarik untuk mengikuti program SMASH. Beberapa di antaranya adalah RANS Simba Basketball, Creathletes Sports Group, DBL Indonesia, Persib Bandung, Persatuan Panahan Indonesia (Perpani), Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), LPDUK dan IBL & LIMA.

Ada beberapa posisi magang yang bisa mahasiswa ikuti di antaranya sports management, marketing in sports, dan sports talent agency.

“Ini adalah program dimana kami ingin mendorong mahasiswa agar bisa mendapatkan kesempatan magang dan kerja lapangan langsung dengan pelaku di industri olahraga di bagian manajemennya, sejalan dengan keinginan kami yang ingin meningkatkan SDM olahraga di (tingkat) manajerialnya,” jelas Dito.

Selain meresmikan program SMASH, Kemenpora dan Kemendikbudristek juga bekerja sama dalam program WiraMuda Academy bagi mahasiswa, yang bertujuan untuk memperkenalkan dan terjun langsung di dunia kewirausahaan, khususnya kewirausahaan digital (digital entrepreneurship).

“Jadi di sini nanti mereka akan magang selama satu semester untuk mendapatkan ilmu enterpreneurship, korporasi, dan livecommerce. Ini adalah inovasi untuk mempersiapkan SDM yang siap menjawab tantangan ke depan,” kata Menpora Dito.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) RI Nadiem Makarim menyambut baik hadirnya kedua program tersebut, terutama untuk melihat efek jangka panjangnya.

“Ini penting karena kompetensi seperti teamwork, ketangguhan, belajar tampil, itu didapatkan dari olahraga… Semoga (program) ini berkembang lebih jauh dengan ribuan partisipan yang ikut dalam program ini,” ujar Nadiem.