Mataram (ANTARA) - Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional Nusa Tenggara Barat, Indra Cahya Kusuma mengatakan progres pengerjaan jalan rusak di ruas Lembar-Pelabuhan Gili Mas di Kabupaten Lombok Barat sepanjang 7,5 kilometer sudah mencapai 95 persen.

"Jalannya sudah selesai di aspal. Tinggal sedikit ada minor-minor di saluran dan bahu jalan, sehingga kalau di progres-nya sudah 95 persen," ujarnya usai menghadiri kegiatan penyerahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) tahun 2024 di Pendopo Gubernur NTB di Mataram, Selasa.

Ia mengatakan sesuai dengan jadwal pengerjaan-nya ruas jalan Lembar-Pelabuhan Gili Mas ini sudah harus tuntas dikerjakan pada 31 Desember 2023.

"Selain saluran dan bahu jalan, nanti dilanjutkan dengan pemasangan tiang PJU, lampu dan marka jalan. Jadi sebelum 31 Desember sudah harus beres," tegas Indra.

Baca juga: Pemerintah mulai memperbaiki jalan Lembar-Sekotong di Lombok Barat

Indra menjelaskan pengerjaan jalan Lembar-Pelabuhan Gili Mas masuk dalam Inpres Jalan Daerah, bersama ruas jalan lainnya di NTB, yakni Wilamaci-Karumbu yang berada di Kabupaten Bima.

"Jadi progres-nya sudah selesai juga, hanya di ruas Samota Sumbawa yang belum dan harus selesai tahun 2024 karena kontraknya tahun jamak, makanya progres-nya baru 10 persen," ujarnya.

Menurut dia, alokasi anggaran untuk pengerjaan jalan Lembar - Gili Mas tersebut mencapai Rp92 miliar melalui Inpres Jalan Daerah yang mulai dikerjakan dan dituntaskan di tahun 2023.

"Seluruh pengerjaan jalan ini melalui Inpres Jalan Daerah," katanya.

Sebelumnya, Gubernur NTB Zulkieflimansyah dan 10 bupati/walikota mengusulkan anggaran sekitar Rp1,5 triliun untuk perbaikan jalan rusak parah di NTB. Baik jalan provinsi maupun jalan kabupaten/kota.

Gubernur NTB Zulkieflimansyah bersama 10 kepala daerah menemui Menteri PUPR Basuki Hadimuljono untuk menyampaikan usulan penanganan infrastruktur jalan.

Kementerian PUPR membuka pintu bagi Pemda untuk penanganan jalan yang rusak parah melalui Inpres Jalan Daerah. Pemprov NTB sudah mengusulkan ruas-ruas jalan rusak parah yang belum ditangani, begitu juga Pemda kabupaten/kota. Total usulan dari Pemprov NTB hampir mencapai Rp500 miliar dan Pemda kabupaten/kota rata-rata sebesar Rp100 miliar.

Dinas PUPR NTB menyebutkan sekitar 180 kilometer jalan provinsi dalam kondisi rusak parah. Total jalan provinsi di NTB sepanjang 1.484,43 kilometer, di mana lebih dari 10 persen dalam kondisi rusak parah. Untuk memperbaiki itu, butuh anggaran hingga Rp500 miliar atau setengah triliun.

Secara keseluruhan, total panjang jalan di NTB 8.034,89 kilometer, terdiri atas jalan nasional 934,55 kilometer, jalan provinsi 1.484,43 kilometer dan jalan kabupaten 5.625,9 kilometer. Tingkat kemantapan jalan nasional saat ini 97,04 persen sedangkan kemantapan jalan provinsi sebesar 84,52 persen.