Surabaya (ANTARA News) - Kepala Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur Irjen Pol Unggung Cahyono menyatakan dua dari empat terduga teroris yang disergap di Tulungagung hari ini termasuk dalam jaringan teroris Poso.
"Saya baru datang dari lokasi penyergapan di Tulungagung, empat terduga teroris itu sudah ada di Tulungagung sejak Sabtu (20/7). Mereka sudah tiga bulan di Jatim dengan berpindah lokasi dari Surabaya, Lamongan, Magetan, dan Tulungagung," ungkapnya.
Menurut dia, saat penyergapan ada yang mengeluarkan senjata api sehingga pertugas kemudian melepaskan tembakan.
"Akhirnya, dua terduga teroris meninggal dunia akibat tertembak, satu meninggal di lokasi penyergapan bernama Dayah alias Kim dan satu lagi meninggal di rumah sakit bernama Rijal," tuturnya.
"Dua terduga teroris yang meninggal dunia itu diduga merupakan
perekrut anggota baru, namun ada indikasi mereka juga berencana
melakukan aksi di Jatim, karena mereka saat disergap memang hendak
berangkat ke Surabaya dengan bus," tukasnya.
Jenazah dua terduga teroris yang dibawa dengan ambulans dari Rumah Sakit Bhayangkara Kediri tiba di Rumah Sakit Bhayangkara Markas Polda Jawa Timur sekitar pukul 13.15 WIB.
Rencananya, jenazah diterbangkan ke Jakarta setelah otopsi dilakukan.
Dua terduga teroris lain yang dapat ditangkap, kata dia,
selanjutnya juga akan dibawa ke Markas Besar Polri di Jakarta untuk
pemeriksaan lebih lanjut.
Terduga teroris Tulungagung dari jaringan Poso
22 Juli 2013 15:42 WIB
Petugas membawa kantong berisi jenazah terduga teroris yang ditembak mati dalam penggerebekan di Tulungagung di Rumah Sakit Bhayangkara, Kota Kediri, Jawa Timur, Senin (22/7).(ANTARA FOTO/Rudi Mulya)
Pewarta: Edy M Ya`kub
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2013
Tags: