London (ANTARA News) - Sebuah studi terbaru menemukan bahwa buah dan sayur justru bertanggung jawab atas 46 persen keracunan makanan.

Studi yang dilakukan Pusat Pencegahan dan Kontrol Penyakit Amerika Serikat mengungkapkan bahwa sayuran berdaun seperti selada dan bayam, adalah penyebab terburuk.

Studi yang dikutip Dailymail juga menyebutkan daging unggas dan daging merah bertanggung jawab atas kasus keracunan makanan sebesar 22 persen.

Mayoritas kasus disebabkan oleh sayuran berdaun utuh yang dikemas dalam kantong-kantong plastik.

Penyebabnya adalah produk tersebut cenderung dimakan mentah.

Direktur Pusat Keamanan Makanan Universitas Georgia Dr Michael Doyle menjelaskan selada bisa menjadi sangat berbahaya karena bakteri mematikan bisa terbentuk di jaringan tanaman itu.

Jika sayur itu hanya dicuci maka bakterinya tidak akan hilang karena ada di dalam jaringan tanaman.

Sayuran hijau dapat menyebabkan timbulnya bakteri E.Coli, salmonela, dan listeria.

Bakteri tersebut cenderung berasal dari hewan yang membawa mereka dalam usus.

Jika kotoran hewan masuk ke tanah atau air, dapat mencemari sayuran.

Salmonella terutama mungkin disebabkan dengan cara ini karena kotoran hewan yang kering dapat tertiup oleh angin dan salmonella dikenal sangat toleran terhadap pengeringan.

Dalam kasus ekstrim, selada yang terkontaminasi bakteri dapat menyebabkan gagal ginjal yang fatal, kata Dr Doyle.

Dr Doyle mengatakan bahwa satu-satunya cara untuk mencegahnya adalah untuk memastikan bahwa petani melakukan sesuatu untuk membunuh bakteri di lapangan, segera setelah daun dipetik.

Ia percaya bahwa petani harus menggunakan disinfektan.