Samarinda (ANTARA) - Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur pada pekan kedua Desember 2023 mendatangkan vaksin COVID-19 booster dari Jakarta, untuk didistribusikan ke semua puskesmas yang ada di daerah tersebut.

"Kami berkomitmen untuk menjaga kesehatan masyarakat dengan memastikan ketersediaan vaksin booster. Itu adalah langkah preventif kami agar tidak terjadi lonjakan kasus yang lebih serius," ujar Kepala Dinkes Kaltim Jaya Mualimin di Samarinda, Senin.

Baca juga: Waspada! Telepon mengatasnamakan Kemenkes tanyakan status vaksinasi

Vaksin booster tersebut disediakan secara gratis kepada masyarakat sebagai upaya pengendalian peningkatan kasus COVID-19 yang saat ini kembali naik.

Meskipun hanya terdapat empat kasus yang terkonfirmasi, Jaya meminta masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan.

"Kami tidak ingin mengambil risiko. Meski kasusnya masih sedikit. Jika kita lengah, situasi bisa memburuk," ujarnya.

Masyarakat dihimbau untuk tidak ragu mendatangi tempat-tempat vaksinasi yang telah disiapkan.

"Jangan tunda vaksinasi. Vaksin COVID-19 memiliki masa inkubasi yang tidak lama dan kami tidak ingin vaksin tersebut kedaluwarsa karena permintaan yang rendah," tuturnya.

Dia berharap, dengan percepatan distribusi vaksin booster, masyarakat segera mendapatkan perlindungan tambahan dan tetap dapat melakukan aktivitas penting dengan aman.

Baca juga: 3,5 juta orang dewasa Kanada dilaporkan alami long COVID

Jaya melaporkan penemuan empat kasus baru COVID-19 yang semuanya dirawat secara intensif. Kasus-itu teridentifikasi sebagai bagian dari peningkatan kasus yang juga terjadi di negara lain, termasuk Singapura.

"Kami terus melakukan pemeriksaan rutin dan pemindaian atau scanning khususnya bagi pekerja sektor minyak dan batubara, serta warga asing yang bekerja di sini," ujar Jaya.

Laboratorium COVID-19 di Kaltim, lanjutnya, selalu memberikan laporan terkini, termasuk empat kasus yang baru terdeteksi.

Jaya mengatakan, permintaan untuk vaksin booster meningkat. Masyarakat diimbau untuk mendapatkan dosis kedua, mengingat tingkat vaksinasi yang masih rendah terutama di kalangan tenaga kesehatan.

"Kami beruntung karena varian baru yang muncul, termasuk di Singapura dan negara lain masih merupakan subvarian omicron sehingga tidak menimbulkan kekhawatiran berlebihan," katanya.

Namun, dia mengingatkan mereka yang memiliki komorbid untuk tetap waspada dan mendeteksi kondisi kesehatan, serta mendapatkan booster untuk perlindungan lebih lanjut.

Dinas Kesehatan Kalimantan Timur berupaya mengendalikan penyebaran COVID-19 dengan mengedepankan langkah-langkah preventif dan responsif yang efektif.

Baca juga: Jumlah kasus infeksi flu dan COVID melonjak di AS