Jakarta (ANTARA) - Program Upland Project Kementerian Pertanian berkomitmen untuk terus memberikan kemudahan akses layanan keuangan mikro kepada para petani, dan kelompok usaha tani yang bernaung di program tersebut.
Pengelola Upland Project Kementan Farakka Sari mengatakan salah satu permasalahan yang dihadapi petani, peternak atau kelompok usaha tani adalah modal.
"Ini komitmen kami mempermudah petani, peternak, korporasi petani Upland untuk mendapatkan fasilitas kredit atau pembiayaan dari lembaga keuangan," kata Farakka dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA di Jakarta, Senin.
Lebih lanjut Farakka mengatakan keuangan program Upland Project merupakan dana hibah dari Islamic Development Bank (IsBD) dan International Fund for Agricultural Development (IFAD) kepada pemerintah di 14 kabupaten di Indonesia.
"Salah satu bantuan yang diberikan itu untuk memberikan modal di lembaga keuangan yang khusus disalurkan sebagai kredit, pembiayaan kepada petani peternak atau korporasi petani Upland," jelasnya.
Lebih detail Farakka menjelaskan mekanisme penyaluran kredit pembiayaan Upland tersebut diatur di dalam pedoman teknis akses layanan keuangan yang diterbitkan oleh Kementerian Pertanian serta perjanjian antara bupati atau kepala dinas pertanian kabupaten dengan lembaga keuangan.
Baca juga: Kementan: Upland Project punya fungsi perbaiki gizi masyarakat
Baca juga: Mentan sebut padi organik bisa jadi alternatif atasi krisis pangan
"Platform pemberian kredit kepada UMKM kepada berbeda-beda. Ultramikro mendapatkan di bawah Rp20 juta. Mikro Rp20-Rp40 juta, kecil Rp50-Rp500 juta, dan menengah Rp500 juta-Rp5 miliar," jelasnya.
Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), menjadi salah satu daerah yang telah menerima dana mikro sebesar Rp950 juta melalui PT Bank Perkreditan Rakyat (BPR) NTB yang kemudian disalurkan ke 29 petani.
"Akhir tahun ini 2023 ini dana micro finance UPLAND menyalurkan dana ke Kabupaten Magelang sebesar Rp6,855 miliar untuk petani padi organik di tiga kecamatan yaitu Grabag, Sawangan, dan Bandongan Kabupaten Magelang," tuturnya.
Proyek Pengembangan Sistem Pertanian terpadu di Daerah Dataran Tinggi atau Development of Integrated Farming System at Upland Area (Upland Project), merupakan program dari Direktorat Jendral Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementrian Pertanian atas dukungan dari Islamic Development Bank (IsDB) dan International Fund For Agricultural Development (IFAD).
Upland Project juga telah memberikan pelatihan ekspor untuk petani di enam kabupaten yakni Kabupaten Purbalingga, Banjarnegara, Magelang, Subang, Tasikmalaya dan Sumenep. Selanjutnya Upland Project juga akan melakukan pelatihan manajemen ekspor secara bertahap di tujuh kabupaten lainnya.
Pelatihan manajemen ekspor ini diharapkan menjadi fondasi bagi petani yang tergabung dalam korporasi petani untuk bisa memulai menyiapkan kelembagaan-nya menjadi pengekspor.
Beberapa upaya telah dilakukan Upland Project untuk bisa mengenalkan produk petani Indonesia di pasar internasional, antara lain membawa produk petani Upland mengikuti pameran tingkat internasional yang dilaksanakan di Belanda, Turki dan Amerika pada 2022.
Upland Project Kementan berkomitmen pemudah akses keuangan petani
11 Desember 2023 19:31 WIB
Dokumentasi suasana panen raya para peternak binaan Upland Project Kementerian Pertanian. ANTARA/HO-Kementan
Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2023
Tags: