Menparekraf: 107 juta pergerakan libur Nataru harus dimaksimalkan
11 Desember 2023 18:54 WIB
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno saat Weekly Brief with Sandi Uno di Jakarta, Senin (11/12/2023). (ANTARA/Maria Cicilia Galuh)
Jakarta (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menyebut momen libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) harus dimanfaatkan dengan maksimal karena diprediksi mampu mendulang 107 juta pergerakan.
"Ada 107 juta pergerakan saat libur Natal dan Tahun Baru ini, naik 44 persen dibanding tahun lalu dan momen tersebut tentunya harus kita manfaatkan dengan baik," ujar Sandiaga dalam Weekly Brief with Sandi Uno di Jakarta, Senin.
Target 107 juta pergerakan tersebut diharapkan mampu menghasilkan potensi pendapatan di atas Rp200 triliun dengan estimasi pengeluaran per orang Rp1 juta - Rp2 juta.
Sandiaga menyampaikan, Kementerian Pariwisata telah melakukan berbagai persiapan untuk menyambut libur Natal dan Tahun Baru mulai dari prosedur pengecekan, operasional serta sarana dan prasarana di tempat wisata.
Selain itu, pemerintah juga telah mengeluarkan surat edaran yang berisi tentang antisipasi perubahan cuaca serta pedoman pariwisata yang menerapkan kebersihan, kesehatan, keamanan dan berkelanjutan (CHSE) kepada seluruh pemangku kepentingan dan pengelola destinasi wisata.
Surat edaran tersebut diharapkan mampu memastikan bahwa liburan Natal dan Tahun Baru dapat berjalan dengan aman, nyaman dan menyenangkan di tempat wisata.
Lebih lanjut, Sandiaga meminta kepada seluruh calon wisatawan untuk memastikan keadaan cuaca sebelum bepergian. Selain itu, sebisa mungkin untuk memilih destinasi wisata di dalam negeri untuk mendukung perekonomian nasional.
"Perhatikan kondisi fisik saat berlibur, jangan terlalu lelah terutama saat musim hujan dan terakhir perhatikan prosedur CHSE. Jaga sampah, jangan sampai dibuang sembarangan," kata Sandiaga.
Diketahui, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Badan Kebijakan Transportasi (BKT) memprediksi potensi pergerakan masyarakat pada masa libur Natal dan Tahun Baru mencapai 107,63 juta orang atau 39,83 persen dari total populasi nasional.
Menurut hasil survei tersebut, alasan masyarakat bepergian di masa libur Natal dan Tahun Baru yang tertinggi adalah liburan ke lokasi wisata (45,29 persen). Liburan pulang kampung (30,15 persen) dan merayakan Natal dan Tahun Baru di kampung halaman (18,98 persen).
Berikutnya, pilihan moda transportasi yang digunakan untuk melakukan perjalanan didominasi penggunaan kendaraan pribadi, yaitu mobil 35,57 persen dan motor 17,92 persen.
Untuk transportasi umum, pergerakan didominasi moda kereta api 13,16 persen, pesawat 11,91 persen, bus 10,94 persen, kapal penyeberangan 6,04 persen dan kapal laut 3,44 persen.
Baca juga: 107 juta orang diperkirakan bepergian pada libur Natal dan tahun baru
Baca juga: Jasa Marga siapkan langkah hadapi kepadatan Natal dan tahun baru
Baca juga: Sandiaga ungkap perpres tentang "Tourism Fund" sedang disiapkan
"Ada 107 juta pergerakan saat libur Natal dan Tahun Baru ini, naik 44 persen dibanding tahun lalu dan momen tersebut tentunya harus kita manfaatkan dengan baik," ujar Sandiaga dalam Weekly Brief with Sandi Uno di Jakarta, Senin.
Target 107 juta pergerakan tersebut diharapkan mampu menghasilkan potensi pendapatan di atas Rp200 triliun dengan estimasi pengeluaran per orang Rp1 juta - Rp2 juta.
Sandiaga menyampaikan, Kementerian Pariwisata telah melakukan berbagai persiapan untuk menyambut libur Natal dan Tahun Baru mulai dari prosedur pengecekan, operasional serta sarana dan prasarana di tempat wisata.
Selain itu, pemerintah juga telah mengeluarkan surat edaran yang berisi tentang antisipasi perubahan cuaca serta pedoman pariwisata yang menerapkan kebersihan, kesehatan, keamanan dan berkelanjutan (CHSE) kepada seluruh pemangku kepentingan dan pengelola destinasi wisata.
Surat edaran tersebut diharapkan mampu memastikan bahwa liburan Natal dan Tahun Baru dapat berjalan dengan aman, nyaman dan menyenangkan di tempat wisata.
Lebih lanjut, Sandiaga meminta kepada seluruh calon wisatawan untuk memastikan keadaan cuaca sebelum bepergian. Selain itu, sebisa mungkin untuk memilih destinasi wisata di dalam negeri untuk mendukung perekonomian nasional.
"Perhatikan kondisi fisik saat berlibur, jangan terlalu lelah terutama saat musim hujan dan terakhir perhatikan prosedur CHSE. Jaga sampah, jangan sampai dibuang sembarangan," kata Sandiaga.
Diketahui, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Badan Kebijakan Transportasi (BKT) memprediksi potensi pergerakan masyarakat pada masa libur Natal dan Tahun Baru mencapai 107,63 juta orang atau 39,83 persen dari total populasi nasional.
Menurut hasil survei tersebut, alasan masyarakat bepergian di masa libur Natal dan Tahun Baru yang tertinggi adalah liburan ke lokasi wisata (45,29 persen). Liburan pulang kampung (30,15 persen) dan merayakan Natal dan Tahun Baru di kampung halaman (18,98 persen).
Berikutnya, pilihan moda transportasi yang digunakan untuk melakukan perjalanan didominasi penggunaan kendaraan pribadi, yaitu mobil 35,57 persen dan motor 17,92 persen.
Untuk transportasi umum, pergerakan didominasi moda kereta api 13,16 persen, pesawat 11,91 persen, bus 10,94 persen, kapal penyeberangan 6,04 persen dan kapal laut 3,44 persen.
Baca juga: 107 juta orang diperkirakan bepergian pada libur Natal dan tahun baru
Baca juga: Jasa Marga siapkan langkah hadapi kepadatan Natal dan tahun baru
Baca juga: Sandiaga ungkap perpres tentang "Tourism Fund" sedang disiapkan
Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023
Tags: