Jerusalem (ANTARA News) - Israel, Sabtu, mengumumkan akan membebaskan sejumlah tahanan Palestina.

Israel menyebut hal itu sebagai "itikad baik", setelah negara Yahudi itu sepakat dengan Palestina untuk meletakkan dasar-dasar pemulihan perundingan perdamaian yang sudah tiga tahun terhenti.

Beberapa dari tahanan yang akan dibebaskan itu sudah berpuluh-puluh tahun berada di penjara, kata Menteri Intelijen Israel Yuval Steinitz.

Keputusan tersebut diumumkan Steinitz beberapa jam setelah Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry mengatakan para perunding Israel dan Palestina telah sepakat untuk bertemu guna membuka jalan bagi dimulainya kembali perundingan perdamaian langsung.

Putaran terakhir perundingan itu berhenti tahun 2010 karena masalah pembangunan permukiman oleh Israel di Tepi Barat dan Jerusalem Timur.

Menurut LSM B-Tselem, setidaknya ada 4.713 warga Palestina yang dipenjara di Israel.

Pembebasan mereka merupakan salah satu dari tuntutan kunci Palestina untuk memulai kembali perundingan, terutama menyangkut 107 warga Palestina yang ditangkap menjelang tahun 1993, ketika perjanjian perdamaian Oslo ditandatangani.

(Uu.T008/C003)