Jakarta (ANTARA) - Pemerintah mengimplementasi program Food Systems, Land Use and Restoration (FOLUR) yang diarahkan guna mendorong lanskap yang berkelanjutan dan terintegrasi serta rantai nilai komoditas yang efisien di Indonesia.

Dalam UN Climate Change Conference of the Parties (COP28) di Dubai, Uni Emirat Arab, Staf Ahli Bidang Konektivitas, Pengembangan Jasa dan Sumber Daya Alam Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Musdhalifah Machmud menyampaikan bahwa pengelolaan lanskap terintegrasi di Indonesia saat ini menjadi sangat penting untuk memastikan keberlanjutan produksi empat komoditas yakni minyak sawit, kakao, kopi, dan beras.

“FOLUR bertujuan untuk memperkuat keberlanjutan dalam sistem komoditas dan pangan, restorasi lahan, dan tata kelola penggunaan lahan melalui pengelolaan lanskap terpadu untuk mendapatkan berbagai manfaat,” kata Musdhalifah melalui keterangan resmi di Jakarta, Senin.

Hal itu juga termasuk peningkatan manfaat sosial dan keuntungan pada setiap tahap produksi mulai dari lahan hingga ke konsumen, dengan dampak positif atau netral pada lingkungan.

“Pendekatan kolaboratif ini melibatkan penerapan pendekatan penggunaan lahan komprehensif yang menghubungkan konservasi keanekaragaman hayati, restorasi, dan produksi dalam skala besar. Selain itu, petani kecil juga memainkan peran penting terhadap keberlanjutan jangka panjang komoditas,” jelas Musdhalifah.

Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Alue Dohong juga menekankan bahwa Indonesia telah berkomitmen untuk mengimplementasikan ekonomi rendah karbon pada sektor pertanian, kehutanan, dan penggunaan lahan sebagai bagian dari aksi iklim termasuk pada 4 komoditas yang menjadi fokus FOLUR.

Selain itu dalam pertemuan antar menteri, Menteri Keuangan (Menkeu) RI Sri Mulyani meminta semua pihak menunjukkan komitmen kolektif dalam membuka sumber pendanaan yang dibutuhkan untuk aksi perubahan iklim yang transformatif.

Pasalnya, tindakan tersebut mencerminkan betapa pentingnya krisis iklim yang dihadapi bersama lantaran mengatasi masalah iklim bukanlah hal yang mudah, sehingga perlu pertimbangan yang cermat dan pendanaan yang besar.

Baca juga: Pemerintah luncurkan proyek FOLUR untuk bangun integrasi sistem pangan
Baca juga: Erick Thohir ungkap pengelolaan dan pelestarian mangrove RI di COP28