Ramallah (ANTARA) - Hamas adalah bagian dari lanskap politik Palestina, kata Perdana Menteri Palestina Mohammed Shtayyeh pada Minggu.

"Hamas adalah bagian dari peta politik Palestina, dan jika Israel mengklaim akan melenyapkannya, ini tidak akan terjadi, dan hal ini tak bisa kami terima," kata Shtayyeh dalam sebuah pidato dalam edisi ke-21 Forum Doha di Qatar.

Dia menyerukan penghentian apa yang disebutnya genosida yang dilakukan Israel di Jalur Gaza.

"Otoritas Palestina tak meninggalkan Gaza. Sebaliknya, kami memasok listrik, air, dan peralatan kesehatan, dan kami tak meninggalkan Hamas," kata Shtayyeh.

Hamas memerintah Jalur Gaza sejak 2007, setelah menggulingkan pasukan keamanan Otoritas Palestina yang berbasis di Ramallah, setelah keduanya bertikai.

Baca juga: Indonesia desak bantuan kemanusiaan untuk warga Gaza segera dikirimkan

Shtayyeh menandaskan konflik Gazs memerlukan solusi politik, bukan solusi keamanan.

"Israel selalu menginginkan solusi keamanan, dan telah gagal dalam masalah itu. Amerika Serikat juga gagal," kata dia.

"Israel belum mencapai tujuan politik apa pun (di Gaza). Mereka hanya membalas dendam dan membunuh siapa pun yang menghalanginya."

Israel melanjutkan serangan militer di Jalur Gaza pada 1 Desember setelah jeda kemanusiaan selama seminggu berakhir.

Hampir 18 ribu warga Palestina tewas dan lebih dari 49.229 lainnya luka-luka, sedangkan Israel kehilangan 1.200 orang akibat konflik ini.

Baca juga: Indonesia nilai Israel telah mengubah Gaza bagai neraka

Sumber: Anadolu