Kulon Progo (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, menggelar kegiatan Jelajah Ruang Menoreh Geoheritage di Padukuhan Tonogoro, Desa Banjaroyo, untuk mengenalkan kawasan menoreh sebagai bagian dari geoheritage yang perlu dilestarikan dan dioptimalkan pemanfaatan mendukung pariwisata.

Penjabat Bupati Kulon Progo Ni Made Dwipanti Indrayanti di Kulon Progo, Minggu, mengatakan kegiatan ini merupakan ajang promosi wisata, berbagai desa di daerah tersebut menampilkan produk-produk yang dimiliki.

"Kami berharap melalui kegiatan ini semakin banyak pihak-pihak yang terlibat dan bekerja sama untuk kemajuan Kulon Progo," kata Ni Made.

Ia mengatakan kegiatan ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya. Yang jelas promosi sebelumnya itu harus bisa kenceng, tidak hanya sekedar sederhana, tapi kemudian juga menampilkan produk, hasil buah buahan seperti durian asli Kulon Progo yang istimewa rasanya.

"Kami kira itu bisa memancing orang-orang untuk datang dan terlibat. Kita kan tidak hanya bicara satu hari ini saja ya, namun kedepannya produksi bisa berlanjut tidak, kalau bisa menjalin kerja sama," kata Ni Made.

Ni Made sangat mengapresiasi keterlibatan karang taruna dalam mendukung program pemerintah sangatlah dibutuhkan.

“Kita percaya bahwa organisasi Karang Taruna ini, dibentuk dengan visi-misi yang luar biasa. Di mana, tadi sudah disampaikan harapan besarnya bisa membantu pemerintah untuk mengatasi permasalahan-permasalahan sosial di masyarakat," kata Ni Made.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemda DIY Tri Saktiyana mengingatkan untuk menjaga lingkungan alam agar tercipta Kulon Progo yang semakin sejahtera.

Ia mengatakan, masyarakat menjaga lingkungan alam ini. Geoheritage di Menoreh ini jutaan tahun terjadinya, di atasnya ada buah-buahan, pohon-pohonan, ada kehidupan kebudayaan.

"Mari kita jaga semuanya mudah-mudahan Kulon Progo semakin sehat dan sejahtera," katanya.