Bandung (ANTARA) - Kodam III/Siliwangi yang bersama Pemprov Jawa Barat dan elemen Forkopimda menggelar Apel Siaga Dalam Rangka Menghadapi Bencana Alam pada Jumat (8/12), menegaskan bahwa kesiapsiagaan menghadapi bencana dilakukan sepanjang tahun.

"Apel ini kami laksanakan sebagai antisipasi bencana karena sudah mulai musim penghujan. (Meski demikian) kesiapsiagaan menghadapi bencana ini sepanjang tahun," kata Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Erwin Djatniko dalam keterangan yang diterima di Bandung, Minggu.

Lebih lanjut, Erwin mengatakan personel, kendaraan, hingga peralatan dalam antisipasi menghadapi bencana di wilayah Kodam Siliwangi, khususnya di Jawa Barat, disiapkan dari Kodam III, Polda Jabar dan unsur Pemprov Jabar.

"Bahkan Pj Gubernur Jabar sendiri langsung ngecek di lapangan, personel dan alat-alat yang disiapkan," ucap Erwin.

Apel Kesiapsiagaan Bencana Alam yang dilaksanakan di Makodam III/Siliwangi ini, diikuti sekitar 6.548 orang secara luring dan daring.

Dalam apel tersebut juga digelar peralatan yang disiagakan untuk antisipasi bencana, di antaranya dari Kodam III/Siliwangi, satu unit kendaraan Gulbencal, satu unit kendaraan Bedah Lapangan, satu unit kendaraan Dapur Lapangan, satu unit kendaraan Posko, satu unit Ambulan, dua unit kendaraan Bencana Alam Mini, dan dua unit kendaraan Boggie.

Dari Pemprov Jabar digelar satu unit Ransus dan Alat SAR, dua unit ambulans, satu unit Ransus dan Peralatan SAR, 1 unit Ambulan, dan satu unit kendaraan pemadam kebakaran.

Sedangkan Polda Jabar menggelar satu unit Ransus SAR, satu unit kendaraan Water Treatment, satu unit kendaraan Rescue/SAR, satu unit kendaraan Rescue/SAR Mini, satu unit kendaraan K9 dan satu unit kendaraan pengawal lalu lintas.

Dalam apel tersebut, Pj Gubernur Jabar Bey Triadi Machmudin menyampaikan bahwa sesuai data dari BPBD terdapat 475 kecamatan memiliki potensi peningkatan ancaman bencana, seiring musim hujan yang kemungkinan akan terjadi hingga Maret 2024.

"Diperlukan sinergi TNI-Polri dan Pemerintah Daerah termasuk Kabupaten dan Kota, unsur organisasi kemasyarakatan serta komponen masyarakat untuk melaksanakan upaya penanggulangan bencana yang cepat, tepat dan terpadu," ucap Bey.

Menurut Bey, keberhasilan penanggulangan bencana tergantung pada sistem penanggulangan bencana, sarana dan prasarana penunjang yang mumpuni serta koordinasi yang baik antara stakehorder dan masyarakat di wilayah rawan bencana.

Diharapkan melalui Apel Siaga yang dilaksanakan se-Jabar ini, dapat meningkatkan kesiapsiagaan Provinsi Jabar dalam menghadapi bencana dan dapat meningkatkan koordinasi antar pemangku kepentingan.

"Saya mengapresiasi seluruh pemangku kebijakan dan masyarakat atas kesungguhan, kerja keras dan pengabdian pada setiap upaya yang dilakukan saat terjadi bencana, tanggap darurat maupun pasca bencana yang mampu dilaksanakan dengan tangkas, tanggap dan tangguh," tutur Bey.

Diketahui, memasuki musim hujan ini, Pemprov Jawa Barat telah menetapkan siaga darurat bencana di seluruh wilayah Jabar.

Status siaga darurat bencana diterbitkan melalui SK Gubernur nomor 360/Kep.764-BPBD/2023 tentang Penetapan Status Siaga Darurat Bencana Banjir, Banjir Bandang, Cuaca Ekstrem, Gelombang Ekstrem dan Abrasi, serta Tanah Longsor di Jawa Barat.

Baca juga: Pangdam III/Siliwangi instruksikan tambah alat berat ke TPA Sarimukti

Baca juga: 320 mantan anggota NII deklarasikan kembali ke NKRI

Baca juga: TNI bantu korban banjir hingga keadaan normal