Warga DKI diimbau tidak buang sampah sembarangan
19 Juli 2013 22:19 WIB
ilustrasi Volume Sampah Jakarta Petugas menaikkan sampah ke dalam bak truk di Tempat Pembuangan Sementara Cipinang, Jakarta Timur, Minggu (3/2). (FOTO ANTARA/Yudhi Mahatma) ()
Jakarta (ANTARA News) - Warga yang tinggal di DKI Jakarta diimbau agar tidak membuang sampah sembarangan, karenma akan dapat menyebabkan bencana banjir akibat sungai di Jakarta dipenuhi sampah.
"Saya juga mengimbau kepada warga Jakarta agar jngan jadi tukang nyampah, tetapi tukang kelola sampah., " kata calon anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI dari DKI Jakarta, Rommy dalan keterangan persnya, Jumat.
Menurut dia, upaya Gubernur DKI Joko Widodo dan Wagub DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang sudah bekerja keras mengurus soal sampah akanmenjadi sia-sia jika kesadaran warga dalam mengatur sampah rendah.
"Jadi yang pertama itu soal kesadaran masyarakat. Yang kedua, kita sering mendapat dapat kiriman sampah dan banjir dari Depok dan Bekasi, sehingga harus ada kebijakan serius dengan daerah penyumbang sampah dan banjir ini," katanya.
Ketiga, kata Rommy, karena DKI tidak punya pulau tersendiri untuk tempat pembuangan sampah (seperti yang dimiliki Singapura), maka DKI perlu memikirkan sentra-sentra baru pembuangan dan pengelolaan sampah yang bisa dipusatkan di beberapa titik di DKI, dan jangan dipusatkan semua di Bantar Gebang, Bekasi.
Rommy mengemukakan hal tersebut menanggapai tumpukan sampah yang di Pintu air Manggarai, sehingga mempertanyakan penyebab produksi sampah tidak berbanding positif dengan pembersihan sampah yang terus menerus menyebabkan persoalan sampah dan banjir menjadi dua mata koin yang tak terpisahkan.(*)
"Saya juga mengimbau kepada warga Jakarta agar jngan jadi tukang nyampah, tetapi tukang kelola sampah., " kata calon anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI dari DKI Jakarta, Rommy dalan keterangan persnya, Jumat.
Menurut dia, upaya Gubernur DKI Joko Widodo dan Wagub DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang sudah bekerja keras mengurus soal sampah akanmenjadi sia-sia jika kesadaran warga dalam mengatur sampah rendah.
"Jadi yang pertama itu soal kesadaran masyarakat. Yang kedua, kita sering mendapat dapat kiriman sampah dan banjir dari Depok dan Bekasi, sehingga harus ada kebijakan serius dengan daerah penyumbang sampah dan banjir ini," katanya.
Ketiga, kata Rommy, karena DKI tidak punya pulau tersendiri untuk tempat pembuangan sampah (seperti yang dimiliki Singapura), maka DKI perlu memikirkan sentra-sentra baru pembuangan dan pengelolaan sampah yang bisa dipusatkan di beberapa titik di DKI, dan jangan dipusatkan semua di Bantar Gebang, Bekasi.
Rommy mengemukakan hal tersebut menanggapai tumpukan sampah yang di Pintu air Manggarai, sehingga mempertanyakan penyebab produksi sampah tidak berbanding positif dengan pembersihan sampah yang terus menerus menyebabkan persoalan sampah dan banjir menjadi dua mata koin yang tak terpisahkan.(*)
Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013
Tags: