"Ke-73 orang dari 27 kepala keluarga (KK) itu mengungsi ke kantor Wali Nagari atau Desa Bayua, Kecamatan Tanjung Raya," kata Sekretaris BPBD Agam Olkawendi di Lubuk Basung, Sabtu.
Baca juga: BPBD: Tiga kecamatan di Agam terdampak longsor dan banjir bandang
Ia mengatakan BPBD Agam bersama pemerintah nagari telah memberikan selimut dan logistik bagi korban banjir bandang.Baca juga: BPBD: Tiga kecamatan di Agam terdampak longsor dan banjir bandang
Saat ini, sebagian warga sudah kembali ke rumah mereka untuk membersihkan material yang mengenai rumahnya. Sedangkan yang lainnya masih bertahan di kantor wali nagari tersebut.
"Banjir bandang ini merupakan susulan dampak curah hujan tinggi yang sebelumnya terjadi (Kamis, 7/12) malam," katanya.
Ia menambahkan material banjir bandang berupa tanah dan batu menimbun sawah milik Mirin (74) yang siap panen, panjang 50 meter, lebar 10 meter atau seluas 50 meter persegi. Selain itu, milik Yulisna (40) dengan panjang 30-50 meter, lebar 7-10 meter dalam kondisi siap untuk dipanen.
Material banjir bandang juga mengenai dinding TK Kembang Melati, yang mengakibatkan dinding jebol dan lumpur masuk ke dalam. "Material merusak bangunan Kantor Guru TK sebanyak dua petak," katanya.
Baca juga: BNPB gelar rakor tangani bencana banjir hingga tanah longsor di Sumbar
Baca juga: Longsor di Agam-Sumbar, dua jamaah masjid tertimbun
Ia mengakui material longsor juga mengenai rumah warga, yakni milik Suhendri (59), Ismalin (57) dan Mardina (69).Baca juga: BNPB gelar rakor tangani bencana banjir hingga tanah longsor di Sumbar
Baca juga: Longsor di Agam-Sumbar, dua jamaah masjid tertimbun
Material banjir bandang juga menimbun lapangan bola voli dan menutupi akses jalan dengan ketinggian mencapai 1-2 meter dan panjang 100 meter, sehingga akses jalan tidak bisa dilewati kendaraan. "Material telah dibersihkan Tim Gabungan Pemkab Agam dan mengupayakan selesai secepatnya," katanya.