Semarang (ANTARA News) - Pengurus Besar (PB) Gojukai Indonesia mengirimkan 25 karatekanya ke kejuaraan dunia Asosiasi Karate-Do Internasional (IKGA) di Mumbai, India, Desember mendatang.

Ketua Harian PB Gojukai, Hartono, kepada wartawan di Semarang, Jumat, mengatakan mereka diharapkan bisa masuk peringkat 10 besar dengan minimal membawa pulang lima medali emas.

Kelima medali emas tersebut, menurut Hartono yang juga Wakil Ketua Umum II (bidang pembinaan dan prestasi) KONI Jawa Tengah, diharapkan dari nomor kata perorangan dan beregu atas nama Faisal dan kawan-kawan.

Ia mengakui persiangan pada kejuaraan dunia mendatang sangat ketat karena diikuti 58 negara. Kami siap mengibarkan Merah Putih di India untuk mengharumkan nama bangsa dan negara di ajang olahraga internasional," katanya.

Ia menyebutkan, ke-25 karateka yang terpilih mewakili Indonesia pada kejuaraan dunia mendatang berasal dari berbagai daerah di Indonesia seperti Bali, DKI Jakarta, Sulawesi Selatan, dan Jawa Tengah.

Karateka Jateng yang terpilih memperkuat tim Indonesia adalah Reksa Gien Abiyunus, Karomah Destri, Awaludin Rizki (pemalang), Gentur Jamus, Oki Nurdi (Brebes), dan Taufik Hidayat (Batang), serta satu pelatih yaitu Taufan Adistya (Dan V Internasional).

Menurut dia, mereka yang terpilih tampil di India berdasarkan hasil seleksi melalui kejuaraan nasional (kejurnas) di GOR Lila Buana Denpasar, Bali, beberapa waktu. Saat itu Jateng keluar sebagai juara umum dengan meraih 13 medali emas, delapan perak, dan delapan medali perunggu.

Usai kejurnas di Bali terebut, kata dia, mereka menjalani pelatihan desentralisasi di daerahnya masing-masing kemudian satu bulan sebelum berangkat akan dikumpulkan dalam pemusatan latihan di Jakarta.

"Jadi yang berangkat ke India mendatang terdiri dari 25 atlet, empat pelatih, dan seorang manajer tim, serta tujuh orang wasit, Kontingen Indonesia akan dipimpin Sekum PB Gojukai Prof Musyawir," katanya.

Sebelum kejuaraan dunia di India tersebut, kata dia, Indonesia akan mengirimkan tiga pelatihnya ke Jepang untuk mengikuti pelatihan khusus standarisasi teknik, September mendatang.