Banjar, Kalsel (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan (Kalsel) melatih 50 pemuda mengembangkan kewirausahaan agar mampu memiliki usaha yang mandiri dan berkesinambungan.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setdakab Banjar Ikhwansyah mewakili Bupati Banjar Saidi Mansyur membuka Workshop Wirausaha Pemuda di Kiram Park Karang Intan, Banjar, Jumat.

“Kami memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Forum Kewirausahaan Pemuda Kabupaten Banjar atas inisiatif dan dedikasinya mengorganisir kegiatan bertema kewirausahaan," kata Ikhwansyah.

Ikhwansyah menekankan kegiatan tersebut sejalan dengan komitmen Dinas Kebudayaan Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Banjar untuk memberdayakan dan meningkatkan potensi wirausaha pemuda.

Dia menuturkan Pemkab Banjar tidak hanya menyediakan fasilitas dan dukungan bagi setiap pengusaha muda pemula, tetapi juga aktif terlibat untuk meningkatkan kapasitas dan keterampilan.

“Workshop ini tentu sangat berguna karena memberikan bekal yang kuat kepada setiap wirausaha muda agar mampu bersaing di pasar yang semakin kompetitif sehingga dapat terus maju," ucapnya.

Pelatihan itu sebagai bentuk kepedulian Pemkab Banjar terhadap perkembangan UMKM, dengan memberikan dukungan penuh agar pelaku UMKM mendapatkan legalitas usaha, seperti Nomor Induk Berusaha (NIB), sertifikasi PIRT dan sertifikat halal.

Pelatihan juga akan membantu memperkuat posisi UMKM di pasar, seiring tujuan visi misi Kabupaten Banjar untuk memberdayakan, mengembangkan, dan meningkatkan potensi wirausaha pemuda.

Kepala Bidang Kepemudaan Disbudporapar Banjar Muhari mengatakan pelatihan sangat penting diikuti wirausaha muda agar semakin kreatif dalam mengembangkan usaha.

"Sebanyak 50 orang diikutsertakan mengikuti pelatihan. Selain FKP yang terus melakukan pembinaan, salah satunya program inovasi Kurma Manis dimanfaatkan untuk penambahan pengetahuan," ujarnya.



Baca juga: Gubernur Kalsel gerakkan 64.000 santri kembangkan ekonomi syariah

Baca juga: Kalsel programkan pembangunan kelautan perikanan berbasis ekonomi biru