"Kami berterima kasih atas penghargaan yang diberikan ini. Penghargaan ini tercapai berkat keterlibatan masyarakat dalam menggunakan layanan kependudukan digital," kata Kepala Dinas Dukcapil Provinsi DKI Jakarta Budi Awaluddin saat dikonfirmasi di Jakarta, Jumat.
Baca juga: Dukcapil DKI sebut teknologi ATM tak bisa digabungkan ke dalam e-KTP
Budi menjelaskan penghargaan yang diberikan karena Disdukcapil DKI dinilai berhasil menggunakan layanan digital secara aktif kepada warga dalam jumlah besar.
Baca juga: Dukcapil DKI pastikan blangko e-KTP bagi pemilih pemula aman Tiga penghargaan yang diberikan meliputi kategori gold champion (pemenang emas) untuk aplikasi Alpukat Betawi dan dua silver champion (pemenang perak) masing-masing untuk aplikasi "Silapor Lagi" dan "Induksi" serta "Dariku Untukmu".
Aplikasi "Alpukat Betawi" (akses langsung pelayanan dokumen kependudukan cepat dan akurat) digunakan sebagai layanan digital untuk pengurusan kependudukan dan pencatatan sipil bagi warga DKI Jakarta.
Lalu, aplikasi "Silapor Lagi" (sistem pelaporan orang asing dan pelaporan luar negeri) merupakan aplikasi untuk penerbitan dokumen bagi warga negara asing. Sedangkan "Induksi" (integrasi layanan kependudukan dan keimigrasian merupakan aplikasi yang bekerja sama dengan layanan keimigrasian di Kantor Imigrasi DKI Jakarta.
Selanjutnya, "Dariku Untukmu" (merupakan dasbor statistik kependudukan untuk semua) merupakan layanan digital yang menyajikan data statistik kependudukan di seluruh DKI Jakarta hingga tingkat kelurahan. Data yang tersaji berupa angka kedatangan, perpindahan penduduk, kelahiran, dan lain-lain.
Baca juga: DKI perlu Rp67 miliar untuk cetak KTP elektronik "Informasi berupa data yang terbuka untuk publik ini sangat bermanfaat bagi seluruh lapisan masyarakat, baik akademisi, swasta, termasuk institusi dan lembaga, dalam upaya merumuskan kebijakan, agar dapat menghasilkan keputusan yang lebih akurat," ucap Budi.