Gresik (ANTARA News) - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Marzuki Alie merasa yakin bahwa Ibu Negara Ani Yudhoyono tak maju dalam konvensi Partai Demokrat dan mencalonkan diri sebagai calon presiden periode 2014-2019.

"Saya percaya Bu Ani tidak mencalonkan diri, sebab Presiden SBY sendiri yang melarang dan meminta kader tidak menyebut nama Ani sebagai calon presiden untuk menggantikannya," ujar Marzuki Alie kepada wartawan di sela-sela Ziarah "Wali Songo" di Makam Sunan Maulana Malik Ibrahim di Gresik, Jatim, Kamis.

Ia mengatakan, dalam beberapa kali pertemuan dengan pengurus maupun kader, Presiden SBY mengaku bahwa tugas Ani sebagai pendampingnya selama menjadi presiden sudah lebih dari cukup.

Bahkan, lanjut dia, SBY merupakan salah satu politisi yang anti politik dinasti, dengan mewariskan jabatan ke istri, anak atau keluarganya.

"Saya menghargai keputusan beliau. Saya juga percaya sikap anti politik dinasti merupakan keputusan tepat. Bahkan, presiden kerap mengimbau agar jabatan kepala daerah tidak diwariskan ke istri dan anak setelah masa jabatannya berakhir," katanya.

Kendati demikian, politisi senior Partai Demokrat tersebut menghargai dan mempersilakan siapa saja tokoh, khususnya kader, maju dalam konvensi calon presiden Partai Demokrat.

Menurut dia, lebih banyak peserta konvensi maka semakin memperkaya pilihan serta tercipta calon presiden yang berkualitas. Dengan begitu, lanjut dia, calon presiden dari Partai Demokrat tidak akan kalah bersaing dengan calon lainnya.

"Siapa pun yang terpilih di konvensi dan diusung Partai Demokrat, dialah sosok yang dipercaya dan diyakini mampu melanjutkan roda pemerintahan sebelumnya," kata politisi kelahiran Palembang, 5 November 1955 tersebut.

Disinggung akan majunya adik ipar Presiden SBY, Pramono Edhie Wibowo, ia tidak mempermasalahkannya bahkan semakin bangga konvensi diikuti banyak calon.

"Yang perlu digarisbawahi, tidak ada namanya persaingan dalam konvensi, apalagi sesama kader partai. Meski maju dalam konvensi, hal itu lebih untuk menjaring dan mencari sosok yang tepat, bukan saling bersaing," katanya.

Marzuki Alie menyerahkan sepenuhnya kepada masyarakat Indonesia untuk menentukan pilihannya dan memilih pemimpin yang benar-benar dikehendaki rakyat Indonesia.

(KR-FQH/I007)